Wali Kota Mojokerto Ning Ita Targetkan 11 Prioritas yang Harus di Tuntaskan

Penulis Tri Ngesti
Jumat, 10 Mar 2023, 04:53 WIB

Radarpos.com, Mojokerto – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menargetkan Kota Mojokerto menjadi zero stunting dan zero kemiskinan ekstrem pada 2024. Sebagai langkah, Pemda bakal peningkatan ketahanan keluarga melalui pendampingan. Termasuk, program inkubasi wirausaha 4P.

Hal itu ditegaskannya saat memberi arahan pada Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mojokerto Tahun 2024 di Raden Wijaya Hotel and Convention Center Kota Mojokerto, Selasa (7/3/2023).

Disebutkan, zero stunting dan zero kemiskinan ekstrem itu menjadi bagian dari 11 prioritas pembangunan di 2024. “Sesuai arahan Menteri PANRB kita harus bertransformasi menuju Reformasi Birokrasi (RB) Berdampak yang berorientasi terhadap hasil di mana semuanya masuk dalam prioritas,” ungkap Ning Ita.

Menurutnya, tema pembangunan di 2024 yaitu, menguatkan Ketahanan Ekonomi kota melalui optimalisasi potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Yakni, dengan didukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan, serta transformasi tata kelola pemerintahan. Dari tema itu, pemerintah memfokuskan pada 11 prioritas yang harus dituntaskan.

Kali pertama pemerintah harus berhasil jadikan Kota Mojokerto zero stunting dan zero kemiskinan ekstrem. Ini adalah bagian dari goal yang harus dicapai dalam mereformasi birokrasi berdampak sesuai arahan Menpan RB.

“Kota Mojokerto berani pasang target zero stunting dan zero kemiskinan ekstrem meskipun secara teori itu tidak mungkin. Karena stunting dan kemiskinan ekstrem itu tidak bisa nol, pasti ada angkanya entah berapapun itu. Namun kami berani pasang target karena kita punya upaya-upaya yang bisa kita buktikan dalam empat tahun ini dalam penurunan angka stanting itu bisa berhasil,” jelasnya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) SSGI 2022, angka stunting Kota Mojokerto 4,08 persen dan masih terendah di Jawa Timur. Hingga akhirnya berhasil menyabet penghargaan Kota Terinovatif se-Indonesia.

Capaian penghargaan IGA Award 2022 tersebut kata Ning Ita, membuktikan jika kekuatan inovasi, sinergi dan gotong royong mampu membalikkan ranking Kota Mojokerto yang semula berada di peringkat 282, kini menjadi nomor satu se-Indonesia.

“Kita bisa menyalip Kota Surabaya, itu berkat sinergitas bersama. Karena tidak hanya unsur pemerintah saja yang bergerak, tapi juga masyarakat, stakeholder serta peran serta media,” tandasnya.

Pun demikian dengan kemiskinan ekstrem, Ning Ita juga optimistis tahun depan Kota Mojokerto bisa nol persen. Sebab berdasar rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mojokerto angka kemiskinan ekstrem hanya tinggal 1,1 persen atau sejumlah 1450 jiwa dan ekuivalen dengan 380 Kepala Keluarga saja.

“Kita akan terus berupaya menekan angka tersebut dengan program inkubasi wirausaha 4P. Sudah ada puluhan ribu warga yang eksis sebagai pelaku usaha dan pelaku UMKM mandiri. Hal tersebut mampu mengurangi tingkat ketergantungan ekonomi warga terhadap bantuan sosial yang sifatnya konsumtif semata,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, selain zero stunting dan zero kemiskinan ekstrem, 10 prioritas pembangunan lainnya, di antaranya;

  1. Optimalisasi program pemberdayaan berbasis potensi untuk kelompok rentan;
  2. Menurunkan tingkat ketergantungan ekonomi;
  3. Pemerataan perlindungan sosial untuk masyarakat rentan (PPKS);
  4. Pengembangan destinasi wisata yang terintegrasi serta berbasis kearifan lokal;
  5. Kolaborasi stakeholder dalam pengembangan BUMD;
  6. Peningkatan kualitas dan profesionalitas ASN melalui penerapan sistem merit;
  7. Peningkatan PAD melalui intensifikasi pajak daerah;
  8. Pemanfaatan aset dan penggunaan teknologi;
  9. Transformasi tata kelola pemerintahan berbasis area perubahan reformasi birokrasi;
  10. Memunculkan nilai ekonomi dalam pengelolaan sampah yang berbasis pemberdayaan masyarakat;
  11. Dan stabilitas sosial politik dalam penyelenggaraan pemilu.

Berbagai lintas sektor ikut hadir dalam Musrenbang RKPD. Dari sektor pemerintahan, terdapat Kepala Bakorwil Bojonegoro mewakili Bappedalitbang Jatim, Forkopimda Kota Mojokerto, asisten, staf ahli, kepala OPD, camat, kepala sejumlah instansi vertikal di lingkungan Pemkot Mojokerto.

Serta perwakilan Bappedalitbang dari Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Sidoarjo. Selain itu juga terdapat dari perwakilan akademisi, komunitas disabilitas, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, forum anak, dan oraganisasi masyarakat lainnya di lingkungan Kota Mojokerto.

(Bud)

Rekomendasi