Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Penulis Admin
Minggu, 25 Jun 2023, 18:43 WIB

Radarpos.com.Cilacap – Lingkungan bisnis saat ini yang tumbuh dan berkembang sangat dinamis sangat membutuhkan sistem manajemen yang efektif dan efisien, artinya dapat dengan mudah berubah atau beradaptasi dan dapat mengakomodasi setiap perubahan baik yang sedang maupun yang telah terjadi secara cepat, tepat dan terarah serta dengan biaya rendah.

Dengan demikian, organisasi tidak lagi dilihat sebagai Closed-System tetapi organisasi Open-System yang harus mampu merespon dan mengakomodasi berbagai perubahan eksternal secara cepat dan efisien.
Krisis ekonomi yang mengakibatkan iklim dunia usaha yang lesu mengakibatkan banyak perusahaan harus melakukan upaya perampingan atau konsolidasi internal lainnya sebagai upaya penyelamatan keuangan guna mempertahankan kelangsungan hidup dan mencapai pertumbuhan melalui kinerja yang efektif dan efisien.

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh keberhasilannya dalam mengelola keuangan berdasarkan kekuatan modal atau uang saja, tetapi juga oleh keberhasilannya dalam mengelola sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia yang dimaksud adalah perusahaan harus mampu menyatukan persepsi atau cara pandang karyawan dan pimpinan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan antara lain melalui pembentukan mental kerja yang baik dengan dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaannya, memberikan motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan koordinasi yang baik dalam bekerja oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.

Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya berdasarkan kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Kinerja ini merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan penjelasan delegasi tugas serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor di atas maka semakin besar pula kinerja pegawai yang bersangkutan (Hasibuan, 2019).

Komitmen pegawai terhadap organisasi merupakan dimensi perilaku yang dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kekuatan pegawai dalam bertahan dan melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap organisasi. Komitmen dipandang sebagai orientasi nilai terhadap organisasi yang menunjukkan individu berpikir tinggi dan memprioritaskan pekerjaan dan organisasi mereka. Individu akan berusaha memberikan segala upaya yang dimilikinya guna membantu organisasi mencapai tujuannya (Nasution, 2017).

Selain komitmen organisasi, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah budaya organisasi. Suatu organisasi biasanya dibentuk untuk mencapai suatu tujuan melalui kinerja seluruh sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut. Namun, kinerja sumber daya manusia sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan internal dan eksternal organisasi, termasuk budaya organisasi. Oleh karena itu, kemampuan untuk menciptakan suatu organisasi dengan budaya yang mampu mendorong kinerja menjadi suatu keniscayaan.

Permasalahan yang berkaitan dengan budaya organisasi perusahaan diantaranya adalah kurangnya role model dari pimpinan dalam hal datang dan pulang kerja tepat waktu sehingga hal ini menjadi budaya atau menjadi tradisi di kalangan karyawan sehingga banyak karyawan yang datang dan pulang tidak tepat waktu. Untuk itu perusahaan harus mampu menciptakan budaya organisasi/perusahaan yang positif sehingga mempengaruhi kinerja karyawan.
Budaya organisasi merupakan kepribadian suatu perusahaan yang ditumbuhkan oleh sistem nilai yang menciptakan norma-norma mengenai perilaku yang tercermin dalam persepsi, sikap dan perilaku orang-orang dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Dengan demikian, budaya mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan organisasi atau perusahaan.

Budaya organisasi yang benar-benar dikelola sebagai alat manajemen akan mempengaruhi dan menjadi pendorong bagi karyawan untuk berperilaku positif, berdedikasi dan produktif. Nilai-nilai budaya ini tidak terlihat, tetapi merupakan kekuatan yang mendorong perilaku untuk menghasilkan efektivitas kinerja.
Kreitner dan Kunicki dalam Sopiah (2018) berpendapat bahwa: Prestasi atau prestasi kerja individu sangat dipengaruhi oleh budaya bangsa yang menjadi inspirasi lahirnya budaya organisasi. Jika perusahaan memiliki budaya organisasi yang baik, maka kepuasan kerja akan tinggi dan berdampak pada peningkatan kinerja. Sebaliknya jika budaya organisasi tidak sehat maka akan memicu penurunan kinerja individu anggota organisasi yang selanjutnya akan mempengaruhi kinerja organisasi.

Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap profesinya dan organisasi tempatnya bekerja seringkali menjadi isu yang sangat penting. Beberapa organisasi bahkan berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang jabatan atau jabatan yang ditawarkan dalam iklan lowongan kerja, hal ini menunjukkan pentingnya komitmen dalam dunia kerja. Komitmen kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari hubungan antara karyawan dengan pekerjaan atau profesi dimana karyawan tersebut bekerja guna mencapai tujuan bisnis yang diinginkan oleh perusahaan.

Komitmen organisasi merupakan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu, dengan kata lain merupakan sikap yang mencerminkan kinerja pegawai dalam organisasi tersebut dan merupakan proses yang berkelanjutan dimana anggota organisasi menyatakan kepeduliannya terhadap organisasi dan keberhasilannya serta kemajuan berkelanjutan untuk tetap berada di organisasi.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa budaya organisasi dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai, artinya apabila budaya organisasi dan komitmen organisasi dijalankan dengan baik maka kinerja pegawai juga akan meningkat. Setiap pekerjaan yang dilakukan perlu memiliki standar dan mampu mengukur kinerja diri sendiri atau bawahan, membandingkan kinerja dengan standar sesuai peraturan yang ada, hasil kegiatan harus terus menerus dievaluasi untuk menentukan perlunya tindakan perbaikan pada kegiatan yang akan datang.[**]

DAFTAR PUSTAKA
Andreas Lako. (2006). Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi, Isu, Teori dan Solusi,
Cetakan Pertama, Yogyakarta : Amara Books.Edy Sutrisno (2010), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Jakarta: Prenada Media.

Gultom, D. K. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi Perusahaan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis, 14(2), 176-184.
Hariandja Mariot Tua Efendi (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia (Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai), Jakarta: Grasindo.

Hasibuan, Malayu S. P (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Imam Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Semarang : BP-Universitas Diponegoro.

Jufrizen, J., dan Radiman. (2010 ). Efektivitas Budaya Organisasi Pelayanan Publik (Studi Kasus Di Beberapa Rumah Sakit Pemerintah Di Kota Medan). Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis, 10(1), 44-67.
Khairun Rozikin, 2012, Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan Unit Kebun Pabatu. Skripsi, FE: Universitas Sumatera Utara.
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo (2013). Perilaku Organisasi. Terjemahan Erly Suandy, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat

Luthans, Fred. (2006) Perilaku Organisasi, Edisi sepuluh, Yokyakarta : Andi Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, (2010). Evaluasi Kinerja SDM, Cetakan Kedua,
Bandung: PT Refika Aditama.

Mathis, Robert L dan Jhon H. Jackson. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku II, Penerjemah : Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie, Jakarta : Salemba Empat.
Nasution, M. I. (2017). Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intention Medical Representative. MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen. 7(3), 407-428.
Nasution, M. I. (2017). The Influence Of Supervision And Work Discipline On Performance Of State Civil Apparatus. Proceeding 3rd Sriwijaya Economics, Accounting, and Business Conference 2017, 5-18.
Pabundu, Tika, 2008, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Jakarta: Cetakan Pertama, PT Bumi Aksara.

Panggabean, Mutiara. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan Kedua, Bojongkerta: Gahalia Indonesia
Riani, Asri Laksmi. (2011). Budaya Organisasi. Graha Ilmu. Yogyakarta .Robbins, Stephen P. (2013). Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid II, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan, Jakarta: Prenhallindo.

Sopiah. (2018). Perilaku Organisasional. Edisi I, Yogyakarta : Andi Offset Sudjana. (2012). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisinis. Bandung, Cetakan Keempat, Alfabeta. Wirawan. (2010). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Oleh
Karyanto Indra Purnomo,, S.Mn.M.Pd

Seorang Dosen di Cilacap Jawa Tengah

Rekomendasi