Kantor Pelayanan Psikologi untuk Siswa dan Pekerja Industri Mulai Buka di Kabupaten Kendal

Radarpos. Com.Kendal – Di kabupaten Kendal kini telah memiliki pelayanan psikologi untuk siswa dan pekerja industri. Pusat Psikologi Dinamis Pratiba Mandala memprakarsai pelayanan psikologi.

Direktur Utama Pusat Psikologi Dinamis Pratibha Mandala, Moh Sunandar, mengatakan bahwa layanan ini bertujuan untuk membantu masyarakat memahami kemampuan berpikir mereka, terutama dalam mengenali bakat dan minat yang dapat menentukan jenjang pendidikan maupun karier ke depan. Sabtu (8/2)

“Layanan kami mencakup berbagai tingkatan sekolah, mulai dari SD hingga sekolah menengah sederajat. Namun, untuk tes bakat dan minat, kami sarankan bagi siswa kelas 4 SD ke atas karena kelas 1 hingga 3 masih belum cukup mumpuni,” kata Sunandar.

Sunandar menambahkan bahwa layanan ini tidak hanya terbatas di Kabupaten Kendal, tetapi juga akan diperluas hingga ke wilayah Provinsi Jawa Tengah melalui kunjungan ke berbagai sekolah di kabupaten lain.

Selain bagi siswa, layanan ini juga ditujukan bagi individu yang akan memasuki dunia industri.

Peresmian kantor pusat psikologi ini mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal.
Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Ghufron, menyampaikan bahwa keberadaan kantor ini diharapkan dapat membantu dunia pendidikan, khususnya dalam pengukuran intelegensi siswa.

“Dengan adanya layanan ini, kecerdasan siswa dapat diukur, termasuk EQ (Emotional Quotient)-nya. Siswa nantinya bisa mengembangkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi sesuai dengan bakat dan kemampuannya,” ujar Ghufron.

Menurutnya, baik guru maupun orang tua dapat lebih mudah mengarahkan siswa dalam memilih jurusan sekolah yang sesuai dengan potensi mereka.

Ke depan, diharapkan kantor pusat psikologi ini dapat memberikan manfaat bagi peserta didik dan dunia pendidikan, serta membantu pemerintah Kabupaten Kendal dalam pengembangan sumber daya manusia.

Acara peresmian ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan, stakeholder dunia pendidikan, kepala desa setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pimpinan organisasi masyarakat.(**/AIS)