Melalui Permainan Kooperatif dapat Mengembangkan Kemampuanya Bersosialisasi

Penulis Admin
Sabtu, 14 Okt 2023, 03:34 WIB

Radarpos.com.Karanganyar – Keterampilan sosial merupakan salah satu keterampilan yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial anak di masa depan. Keterampilan sosial yang rendah dapat mempengaruhi keterampilan sosial anak. Hal ini dikemukakan oleh Saputra & Ridynto (2005) yang menyatakan bahwa kemampuan sosial anak usia dini menyebabkan perkembangan sosial cenderung rendah diri, egois, tidak toleran dan akhirnya berperilaku menyimpang. Termine (1997) juga menyatakan bahwa anak yang kurang atau lemah dalam keterampilan sosial sama beresikonya dengan anak yang kurang memiliki keterampilan akademik, dalam perkembangan sosial ini perkembangan keterampilan sosial memegang peranan yang sangat penting, dalam kesejahteraan dan perkembangan anak. Lebih lanjut, Slavin, dkk (1995) memperkuat pernyataan bahwa keterampilan sosial dapat meningkatkan kemampuan akademik anak.

Berdasarkan tugas perkembangan yang telah diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa keterampilan sosial merupakan salah satu komponen penting dalam tugas perkembangan anak, terutama saat memasuki usia prasekolah. Anak usia prasekolah akan memasuki lingkungan formal yang berbeda dengan lingkungan keluarga. Hal ini tentunya membutuhkan kemampuan untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang baru. Menurut Gordon & Browne (1985) menyatakan bahwa keterampilan sosial perlu dipelajari oleh anak-anak di Taman Kanak-kanak, yaitu dalam rangka membangun hubungan dengan orang dewasa dan teman sebaya.

Menurut Tedjasaputra (2005) keterampilan sosial dapat ditingkatkan melalui permainan kooperatif yang ditandai dengan kerjasama atau pembagian tugas dan pembagian peran antar anak yang terlibat dalam permainan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bermain secara kooperatif dapat mengembangkan kemampuannya bersosialisasi tanpa meninggalkan dunianya yaitu dunia bermain. Hal senada juga dikemukakan oleh Mulyadi (1999) bahwa fungsi bermain dapat menunjang perkembangan motorik, bahasa, sosial, emosi, kecerdasan, kreativitas dan dapat digunakan sebagai terapi. Jika anak diberikan permainan kooperatif secara rutin maka akan dapat mengembangkan aspek kognitif, emosional dan sosial sehingga anak akan berkembang secara optimal.

Berdasarkan ulasan di atas, perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas permainan kooperatif melalui media mendesain gambar untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa TK 03 Seloromo,Jenawi,Karanganyar Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan permainan kooperatif melalui media mendesain gambar untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa TK 03 Seloromo, Jenawi Karanganyar. Selanjutnya, manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat dijadikan alternatif bagi guru PAUD dalam memberikan pembelajaran untuk meningkatkan sosial. keterampilan pada anak usia dini.

Pemahaman keterampilan sosial anak prasekolah Combs and Slaby dalam Gimpel & Merrel (1998) memberikan pemahaman keterampilan sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara yang dapat diterima dan menghindari perilaku yang akan ditolak oleh lingkungan. dan dapat memberikan kebaikan kepada orang lain. . Merrel (2003) sendiri memberikan pemahaman, keterampilan sosial adalah perilaku spesifik yang ketika seseorang mulai melakukannya akan menyebabkan hasil sosial yang diinginkan bagi orang yang memulainya.

Keterampilan sosial merupakan bagian dari kompetensi sosial. Cavell dalam Cartledge & Milburn (1995) menyatakan bahwa kompetensi sosial terdiri dari tiga konstruksi, yaitu penyesuaian sosial, kinerja sosial dan keterampilan sosial. Bagi seorang anak, keterampilan dan kompetensi sosial merupakan faktor penting untuk memulai dan memiliki hubungan sosial yang positif. Anak yang tidak memiliki keterampilan sosial dan dinilai oleh teman sebayanya sebagai anak yang tidak memiliki kompetensi sosial, akan mengalami kesulitan untuk memulai dan menjalin hubungan yang positif dengan lingkungannya, bahkan dapat ditolak atau diabaikan oleh lingkungannya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial bagi anak prasekolah adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh anak untuk dapat berinteraksi secara sosial dengan lingkungannya guna memenuhi kebutuhan untuk diterima oleh orang lain atau teman sebaya sehingga mereka mendapatkan rasa kebutuhan dan rasa nilai dan nilai. menguntungkan diri sendiri dan orang lain.

Teori keterampilan sosial terus berkembang, setelah dianalisis dan ditinjau menurut Caldarella dan Merrel terdapat lima dimensi utama keterampilan sosial bagi anak dan remaja (Merrel, 2003), diantaranya: Keterampilan hubungan teman sebaya (Peer relationship skills). Dimensi ini meliputi perilaku yang disukai, empati, partisipasi sosial, keramahan-kepemimpinan, hubungan dengan teman sebaya dan hubungan dengan orang lain, keterampilan manajemen diri. Dimensi ini meliputi pengendalian diri, kemandirian sosial, kompetensi sosial, tanggung jawab sosial, ketaatan pada aturan, dan toleransi, keterampilan akademik. Dimensi ini meliputi penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah, penghormatan terhadap peraturan sekolah, orientasi tugas dan tanggung jawab akademik, Kepatuhan keterampilan, perilaku asertif (Assertion skills). Dimensi ini meliputi ketegasan, inisiasi sosial, dorongan sosial, keberanian.

Menurut Gordon & Brown dalam Moeslicatoen (1999) menyatakan bahwa keterampilan sosial yang harus dipelajari oleh anak prasekolah adalah membina hubungan dengan orang dewasa, membina hubungan dengan orang lain dan membina diri sebagai individu. Berdasarkan pendapat tersebut untuk mengukur keterampilan sosial
Berdasarkan hasil penelitian, efektivitas penggunaan metode permainan kooperatif merancang gambar untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa di TK 03 Seloromo, Jenawi,Karanganyar antara lain: Permainan yang dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan metode permainan kooperatif merancang gambar dapat meningkatkan keterampilan sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Tedjasaputra (2005) bahwa keterampilan sosial dapat ditingkatkan melalui permainan kooperatif yang ditandai dengan kerjasama atau pembagian tugas dan pembagian peran antara anak-anak yang terlibat dalam permainan untuk mencapai tujuan tertentu.

Bermain secara kooperatif dapat mengembangkan kemampuannya bersosialisasi tanpa meninggalkan dunianya yaitu dunia bermain. Kelompok atau tim yang dibentuk dalam permainan kooperatif efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa karena ada proses di mana anak-anak berbagi sesuatu selama periode waktu tertentu, mengikuti aturan yang ditetapkan, menyelesaikan perselisihan, saling membantu dan berbagi peran (Craig & Kermis, 2003). ). 1998) dan dalam proses ini saling melengkapi dan bekerja sama sehingga terjadi keseimbangan dalam pemahaman.(**)

Oleh

Srie Sudarwi, S,Pd AUD TK 03 Seloromo, Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah

Rekomendasi