Radarpos.com.Jakarta – Gibran Rakabuming Raka, Cawapres nomor urut 2 bertanya kepada Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tentang SGIE di Debat Cawapres 2024. Cak Imin pun mengakui dirinya tidak tahu tentang istilah SGIE yang ditanyakan Gibran.
Gibran mulanya menyampaikan bahwa Cak Imin akan sangat mengerti mengenai permasalahan yang akan ditanyakan kepada dirinya karena Cak Imin merupakan Ketua Umum PKB. Dia bertanya kepada Cak Imin soal upaya menaikkan peringkat Indonesia di SGIE.Karena Gus Muhaimin ini adalah Ketua Umum dari PKB, saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali ini untuk masalah ini,” kata Gibran.
“Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?” sambung Gibran.Cak Imin sambil mencatat pertanyaan Gibran kemudian menanyakan ulang maksud pertanyaan dari Gibran. Gibran kembali menegaskan bahwa pertanyaannya tentang SGIE.
Istilah SGIE adalah
Tiba waktu bagi Cak Imin untuk menjawab. Sebelum menjawab pertanyaan Gibran, Cak Imin pun menanyakan apa itu SGIE? Dia mengaku tidak memahami istilah itu.
“Terus terang SGIE saya nggak paham, SGIE itu apa?” tanya Cak Imin.Namun saat Gibran hendak menjawab, moderator mengingatkan bahwa jika tak ada pernyataan lagi dari Cak Imin, waktu menjawab akan langsung selesai. Cak Imin pun mengaku tidak apa-apa.
“Tidak apa-apa saya tidak pernah mendengar istilah SGIE itu,” ujar Cak Imin.
Waktu menjawab Cak Imin pun dihentikan. Giliran Gibran menjelaskan pertanyaan yang dimaksud.
“Baik Gus, kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita harus ngerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah State of Global Islamic Economy,” ujar Gibran.ia mengatakan produk Indonesia yang masuk 10 besar baru makanan halal dan skincare. Gibran juga menyinggung kalau pertanyaannya terlalu sulit.
“Misalnya sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fashion kita, itu yang saya maksud Gus. Dan ya mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya Gus,” ujar Gibran.Cak Imin kemudian menjawab kembali. Dia berbicara mengenai potensi Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbanyak.
“Memang pertanyaan ini sungguh penting karena Indonesia dengan jumlah umat Islam yang terbanyak di dunia sekaligus bukan saja sebagai pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, pasar perbankan syariah. Tetapi sekaligus punya potensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia, posisi kita yang di bawah ini membutuhkan langkah penting,” ujar dia (R-01)