Radarpos.com.Klaten – Sebagian besar warga masyarakat mengikuti pengajian akbar bersama K.H. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq di Masjid Agung Al Aqsha Klaten, Minggu (6/10/2024) malam.
Pengajian digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 Hijriyah.Bupati Klaten, Sri Mulyani, dalam sambutan yang dibacakan Sekda Klaten, Jajang Prihono, mengajak seluruh umat Islam di Kabupaten Klaten menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya kegiatan tahunan dan menjadi seremonial semata.
Dia berharap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum untuk meneladani kehidupan sehari-hari Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT.
“Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini seyogianya mampu menghadirkan kembali nilai-nilai kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dalam berbagai aspek kehidupan.
Meneladani Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW merupakan suri teladan yang lengkap dalam menjalani kehidupan kita, bukan hanya dalam hal ibadah, namun juga sosial, hingga hubungan berpolitik,” kata Jajang berdasarkan keterangan tertulis yang diterima dari Diskominfo Klaten.
Jajang mengatakan dengan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW, kehidupan masyarakat Klaten menjadi lebih tenteram. salah satunya yakni membangun tatanan kehidupan bernegara yang adil dan sejahtera dengan mengembangkan tradisi musyawarah untuk mufakat di Kabupaten Klaten.
“Saya mengajak untuk bersama-sama meningkatkan persaudaraan di antara sesama umat manusia. Hal ini sangat penting karena kerukunan dan keutuhan umat adalah modal utama bagi kita dalam membangun harapan masyarakat Kabupaten Klaten akan Kabupaten Klaten yang maju, mandiri, dan sejahtera,” ungkapnya.
Seusai sambutan, kegiatan dilanjutkan ceramah yang disampaikan Wakil Ketua Baznas Klaten, KH Aidi Sunani, tentang sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan dilanjutkan dengan ceramah oleh Gus Muwafiq selaku penceramah utama.
Dalam nasehatnya, Gus Muwafiq menyampaikan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT merupakan sosok yang lengkap untuk diteladani. Bukan hanya sebagai figur manusia yang taat kepada Allah, namun juga figur kehidupan umat itu sendiri Terangnya.(**/Ys)