PSBPS UMS Selengarakan Training For Trainers (TOT) Lead Facilitators untuk Persiapan Pelatihan Nasional RISP3TI Di 5 Provinsi

Penulis Admin
Sabtu, 13 Jan 2024, 09:28 WIB

Radarpos.com.Semarang- Sebagai salah satu langkah untuk memperkuat ancaman sosial melalui Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial, Universitas Muhammadiyah Surakarta (PSBPS UMS) menyelenggarakan Training for Trainers (ToT) untuk Lead Facilitators yang akan bertanggung jawab untuk pelaksanaan Pelatihan Nasional Revitalisasi, Institusionalisasi, dan Standardisasi Kompetensi Dosen Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi (RISP3TI) di 5 kota hub di Indonesia. ToT Lead Facilitator ini dihadiri oleh dosen Pancasila dari berbagai Universitas di Indonesia (Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jakarta). Kegiatan tersebut berlangsung pada 12-14 Januari 2024 di Kota Semarang.

Kegiatan ToT Lead Facilitator ini dibuka dengan orientasi program oleh Dra. Yayah Khisbiyah, M.A selaku direktur eksekutif PSBPS UMS. Dra. Yayah Khisbiyah, M.A menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegitan awal dari serangkaian kegiatan program yang pada ujungnya adalah terselenggaranya pelatihan standardiasi kompetensi dosen di 5 kota hub di Indonesia. Beliau berharap pada dosen Pancasila yang mengiuti ToT ini nantinya dapat menjadi panglima terdepan yang mampu menyampaikan materi Pancasila yang mengedepankan nilai inklusivitas, inovasi, dan berpendekatan reflektif-andragogis yang memaksimalkan aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif potensial pada peserta didik.

Turut hadir juga secara daring Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si. dalam kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menegaskan komitmen dukungan Majelis Diktilitbang terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Prof. Bambang Setiaji juga memberikan arahan mengenai narasi Pancasila yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai agama yang universal.

Di samping itu, Ketua PSBPS UMS, Prof. Dr. M.A. Fattah Santoso, M.Ag dalam sambutannya menggarisbawahi berbagai tantangan penyemaian nilai-nilai Pancasila. Beliau juga merunut sejarah kedudukan Pancasila di Indonesia yang terefleksikan dalam berbagai peristiwa.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T. berkenan menyampaikan Keynote Speech. Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T menekankan landasan hukum dan arah kebijakan kurikulum Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Selain itu, beliau juga mendorong penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di bilik-bilik kelas berbasis proyek yang memiliki impak sosial terhadap masyarakat yang lebih luas. Terakhir, Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T menyaksikan beberapa proyek karya mahasiswa yang dihasilkan melalui rangkaian kegiatan RISP3TI ini pada periode sebelumnya.

saat poto bersama dari para peserta

Program Revitalisasi, Institusionalisasi, dan Standarisasi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi di Indonesia (RISP3TI) ini merupakan amplifikasi dari yang sebelumnya telah dilakukan oleh PSBPS UMS. Pada tahun sebelumnya PSBPS UMS telah berhasil melakukan pelatihan standardisasi kompetensi dosen yang dihadiri 24 universitas. Program ini dianggap penting karena PSBPS UMS menganggap strategi kebudayaan melalui pelembagaan Pendidikan Pancasila dalam kurikulum di perguruan tinggi, sejauh ini belum dilakukan oleh banyak universitas, terutama universitas Muhammadiyah. PSBPS UMS memilih pendekatan melalui Pendidikan Pancasila di lingkungan universitas sebagai langkah strategis jangka panjang dan berkesinambungan.

Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa saat ini nilai-nilai dan praksis Pancasila belum menjadi habitus pada masyarakat Indonesia. Melihat permasalahan ini PSBPS UMS merasa terdorong untuk memperkuat kembali ideologi Pancasila dalam kesadaran berbangsa dan bernegara. Upaya ini dilakukan melalui pendalaman konsep Pancasila dalam tiga dimensi, yaitu alam pikiran (pengetahuan), keyakinan dan penghayatan (afektif dan sikap), serta praktik hidup (pengamalan dalam perilaku nyata) di kalangan dosen pengampu dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah wajib Pancasila dan Kewarganegaraan.(**)

Rekomendasi