Radarpos.com.Karanganyar – Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang sangat penting, anak usia dini memerlukan bimbingan dan stimulasi yang tepat untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Bimbingan dan stimulasi yang diberikan akan membimbing anak dalam menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak, sehingga memungkinkan anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Tumbuh kembang yang optimal merupakan bekal bagi anak untuk memasuki pendidikan lebih lanjut.
Menurut Nurmalina (2016), pendidikan anak usia dini sangat diperlukan, karena pada tahap tersebut sistem pengajaran akan mempengaruhi perilaku dan pola pikir anak. Rasa ingin tahu anak akan muncul jika menemukan sesuatu yang baru dan menarik sehingga anak cenderung ingin mencoba hal baru tersebut. Saat itulah seorang anak membutuhkan bimbingan yang tepat.
Sedangkan menurut (Pebrina, 2017) Usia dini merupakan masa emas, masa dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pada usia ini anak paling sensitif dan memiliki potensi untuk mempelajari sesuatu, rasa ingin tahu anak sangat besar.
Pengembangan kognitif anak TK dapat dilakukan melalui pengenalan benda-benda di sekitarnya sesuai dengan bentuk, jenis, ukuran, pengenalan konsep IPA, pengenalan bentuk geometris, pengenalan konsep waktu, pengenalan konsep matematika sederhana, pengenalan angka khususnya pengenalan konsep bilangan dengan benda. (Fauziddin, 2019). Bilangan merupakan konsep matematika yang sangat penting untuk dikuasai oleh anak, karena akan menjadi dasar penguasaan konsep matematika selanjutnya pada jenjang pendidikan (formal) selanjutnya (D. Lestari, 2019).
Bilangan berkaitan dengan nilai yang menyatakan banyaknya suatu benda sedangkan lambang bilangan adalah notasi tertulis dari suatu bilangan. Lambang bilangan adalah lambang yang menyatakan nilai suatu bilangan. Menurut (Misyati, 2018) menyatakan bahwa lambang bilangan adalah lambang bilangan yang akan memudahkan kita dalam melakukan operasi bilangan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, anak kelompok TK Desa Tamansari 02 Kerjo, Karanganyar menerapkan metode pembelajaran permainan kartu angka bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal simbol angka.
Permainan kartu angka bergambar dianggap mampu menyelesaikan permasalahan di atas karena menurut Musfiroh (2018) menjelaskan bahwa permainan kartu angka dapat merangsang kesenangan anak terhadap angka dan merangsang kemampuan mengenal angka dan simbol. Permainan kartu angka bisa dimainkan di TPA, KB, dan TK. Kartu angka dan kartu bergambar menurut Heruman, (2017) merupakan dua kartu yang saling melengkapi, yang dapat digunakan untuk mengenalkan konsep dan lambang bilangan. Kartu bergambar nomor ini dapat dibuat bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Kartu angka bergambar menurut Hasan, (2019: 73) memiliki manfaat yang besar dalam pendidikan anak usia dini. Pemberian stimulasi dengan media kartu bergambar akan berdampak positif asalkan tidak memaksa dan disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.
Jadi, kartu bergambar adalah kartu yang berisi angka atau simbol sebagai pengganti angka dan dihias dengan gambar yang angkanya sesuai dengan simbol yang tertulis pada kartu tersebut. Kartu angka bergambar dapat digunakan untuk mengenalkan simbol angka dengan cara yang menyenangkan yaitu dengan bermain.
Permainan kartu angka bergambar adalah permainan yang menggunakan kartu angka dan media gambar. Anak diharapkan mampu menyebutkan angka pada kartu dengan benar, dan mampu memasangkan angka menjadi gambar (Komariah, 2016).
Langkah-langkah pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini melalui kartu angka bergambar kepada anak di TK Desa Tamansari 02, Kerjo, Karanganyar adalah: (1) Pengenalan bahasa lambang. Pada tahap awal ini, anak belajar menggunakan kartu bergambar. Anak dikenalkan terlebih dahulu satu persatu dengan nama gambar dan jumlah gambar yang terdapat pada kartu gambar yang telah disiapkan. Guru mengangkat kartu gambar satu per satu sambil menghitung jumlah gambar pada kartu gambar. Anak dibimbing bersama-sama untuk menghitung dan menyebutkan jumlah gambar yang terdapat pada kartu bergambar yang dimunculkan guru. (2) abstraksi reflektif (reflektif abstraksi). Pada tahap ini, setelah anak mengetahui bahasa lambang dan konsep bilangan dengan benda, maka anak dilatih untuk dapat berpikir secara simbolis.
Anak-anak mulai menggunakan jarinya untuk menghitung gambar pada kartu bergambar sambil mengatakan “satu”, “dua”, tiga, dan seterusnya. Pada tahap ini, anak mulai menghubungkan jumlah benda dengan bahasa matematika sederhana. (3) Menghubungkan makna angka dengan simbol angka. Setelah anak mengetahui arti dari angka tersebut, barulah anak dikenalkan dengan lambang atau lambang angka tersebut. Tahap ini dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kartu angka dengan kartu bergambar. Kartu bergambar 1 dengan kartu bergambar dengan satu nomor gambar, kartu bergambar 2 dengan kartu bergambar dengan dua gambar, dan seterusnya. Hal ini dilakukan sampai anak benar-benar mengetahui konsep dan simbol bilangan dengan baik.
Berdasarkan kegiatan permainan kartu angka bergambar dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan pada anak di TK Desa Tamansari 02 Kerjo, Karanganyar ,terlihat pembelajaran lebih mudah dipahami karena dengan kartu tersebut materi akan mudah untuk diulang, sehingga pembelajaran pemahaman anak dapat tercapai secara optimal. Belajar lambang angka dengan menggunakan kartu angka dan kartu bergambar, anak-anak akan senang karena kartu-kartu tersebut dikemas dan disajikan dengan tema yang beragam dan menarik. Bentuk kartu relatif kecil sehingga kartu dapat disimpan dimana saja. Praktis untuk anak-anak, materi yang akan dipelajari mudah di mana anak-anak mempelajarinya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan permainan kartu angka bergambar dalam pembelajaran mengenal simbol angka pada anak di TK Desa Tamnasari 02 Kerjo ,Karanganyar semoga berhasil.(**)
Oleh
Sri Wahyuni,S.Pd. TK Desa Tamansari 02 Kerjo Karanganyar,Jawa Tengah