Radarpos.com.Kendal – Bertahun-tahun terbengkalai akibat pendangkalan, Pelabuhan Kendal mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Pemerintah Kabupaten Kendal menurunkan dua unit alat berat ekskavator untuk mengeruk pasir laut di area dermaga.
Langkah ini menjadi upaya konkret pemerintah daerah untuk membuka kembali akses jalur pelayaran yang selama ini terhambat oleh endapan sedimentasi.
Sejak September 2024, pelabuhan tidak dapat melayani aktivitas bongkar muat lantaran pendangkalan mencapai ketebalan hingga lima meter.
Akibatnya, seluruh operasional pelabuhan, yang sebelumnya melayani rute Kendal-Kumai, Kalimantan Tengah, terhenti total.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal, Muhammad Eko, mengatakan pengerukan saat ini difokuskan pada pembuatan jalur masuk kapal agar pelabuhan kembali bisa beroperasi.
“Kami sudah mulai membuat jalur lagi agar kapal nanti bisa bersandar,” ujar Eko saat dikonfirmasi, Sabtu (20/6/2025).
Ia menambahkan, material sedimentasi tidak dibuang ke sisi dermaga karena keterbatasan ruang serta pertimbangan teknis. Targetnya, proses pengerukan selesai pada akhir Juni 2025, dan pelabuhan dijadwalkan kembali aktif pada bulan berikutnya.
Di sisi lain, Dishub Kendal juga telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Perhubungan terkait operator kapal pengganti untuk melayani rute pelayaran.
“Saat ini sudah ada kapal milik PT Surya Timur Line (STL) asal Surabaya yang siap menggantikan operasional KMP Kalibodri dengan rute yang sama. Sudah dapat izin pendahuluan,” ungkap Eko.
Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, menyebut pengerjaan proyek pengerukan ini melibatkan pihak swasta melalui skema kerja sama. Menurutnya, biaya pengerukan cukup besar dan sulit ditanggung sepenuhnya oleh anggaran daerah.
“Kami kerja sama dengan swasta untuk pembiayaannya. Memang besar biayanya, tapi ini penting untuk membuka kembali konektivitas laut dari Kendal ke Kumai,” kata Benny.
Ia berharap, setelah pelabuhan aktif kembali, rute pelayaran bisa dilayani dua kali dalam sepekan. Hal ini diharapkan dapat menekan biaya logistik dan meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar pelabuhan.
“Kalau lewat sini lebih murah dibanding pelabuhan lain. Kami harap pelabuhan bisa kembali ramai,” ujarnya.(**/AIS)