Model Pembelajaran Peer Tutoring Tingkatkan Hasil Belajar Sswa Pada Mata Pelajaran Produk Pastry dan Bakery

Penulis Admin
Senin, 6 Nov 2023, 16:58 WIB

Radarpos.com.Solo – Pendidikan memegang peran sentral dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi kompleksitas tuntutan dunia modern. Salah satu tantangan utama dalam proses pendidikan adalah memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan peluang yang setara untuk mencapai potensinya secara penuh, terutama dalam mata pelajaran yang menuntut keterampilan praktis, seperti Produk Pastry dan Bakery. Sehingga pentingnya penerapan model pembelajaran inovatif menjadi sangat jelas.

Salah satu model pembelajaran yang mendapat perhatian intensif adalah Model Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Tutoring). Peer Tutoring adalah pendekatan yang melibatkan siswa yang lebih mampu dalam membimbing dan mendukung rekan-rekannya yang mungkin mengalami kesulitan belajar. Dalam konteks mata pelajaran Produk Pastry dan Bakery, di mana pemahaman teori harus disandingkan dengan keterampilan praktis yang kompleks, Peer Tutoring menawarkan pendekatan yang berbasis kolaboratif dan inklusif (Sudjatmiko, 2021).

Mata pelajaran Produk Pastry dan Bakery menuntut pemahaman yang mendalam tentang bahan, teknik, dan kreasi dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang tidak hanya mengutamakan transfer pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi juga memberi ruang bagi eksplorasi dan interaksi antar-siswa. Melalui Peer Tutoring, siswa dapat belajar tidak hanya dari guru, tetapi juga dari teman sebaya mereka yang memiliki pengalaman dan keterampilan lebih dalam bidang ini (Harlina Putri Rusiana, 2021).

Model pembelajaran Peer Tutoring atau Tutor Sebaya adalah suatu pendekatan di dalam pendidikan di mana siswa yang memiliki tingkat pemahaman atau keterampilan lebih tinggi membantu siswa lain yang mengalami kesulitan belajar. Dalam konteks ini, siswa yang berperan sebagai tutor sebaya membimbing dan mendukung rekan-rekannya dalam proses pembelajaran, baik dalam memahami konsep-konsep teoritis maupun mengembangkan keterampilan praktis. Adapun karakteristik Peer Tutoring adalah sebagai berikut: (1) Kolaboratif: Peer Tutoring mendorong kolaborasi antar-siswa.

 

Tutor sebaya dan siswa yang dibimbing bekerja sama dalam proses belajar-mengajar. (2) Interaktif: Pendekatan ini melibatkan interaksi aktif antara tutor sebaya dan siswa yang dibimbing. Tutor sebaya memberikan bantuan, menjawab pertanyaan, dan memberi umpan balik secara langsung. (3) Saling Percaya: Hubungan saling percaya antara tutor sebaya dan siswa yang dibimbing menjadi kunci keberhasilan. Siswa yang dibimbing merasa nyaman meminta bantuan dan bertanya kepada tutor sebaya. (4) Pembelajaran Dua Arah: Peer Tutoring tidak hanya memberi manfaat bagi siswa yang dibimbing tetapi juga bagi tutor sebaya. Tutor sebaya memperdalam pemahaman mereka dengan mengajarkan materi kepada orang lain (Anis Fu’adah, 2022).

Dalam pembelajaran Produk Pastry dan Bakery di SMK Kasatriyan Surakarta Jawa Tengah menerapkan model pembelajaran Peer Tutoring dengan langkah yang sistematis dan terencana. (1) Pemilihan Tutor Sebaya: Siswa yang menjadi tutor sebaya biasanya dipilih berdasarkan pemahaman yang baik tentang materi pelajaran dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik. (2) Penjelasan Materi: Tutor sebaya menjelaskan materi pelajaran kepada siswa yang dibimbing dengan cara yang mudah dipahami. (3) Latihan dan Diskusi: Siswa yang dibimbing melakukan latihan soal atau aktivitas terkait materi pelajaran, sering kali dengan bimbingan dan arahan tutor sebaya. Diskusi aktif juga menjadi bagian penting dari proses ini. (4) Umpan Balik: Tutor sebaya memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa yang dibimbing. Umpan balik ini membantu siswa memahami kesalahan mereka dan memperbaiki pemahaman mereka. (5) Evaluasi: Siswa yang dibimbing dievaluasi untuk mengukur peningkatan pemahaman mereka. Evaluasi ini dapat berupa ujian, tugas, atau demonstrasi keterampilan praktis.

Berdasarkan hasil studi berkaitan tentang penerapan Model Pembelajaran Peer Tutoring di SMK Kasatriyan Surakarta Jawa Tengah, dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Produk Pastry dan Bakery. Pendekatan ini memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan pemahaman konsep, pengembangan keterampilan praktis, peningkatan percaya diri, dan memperkaya interaksi sosial siswa. Penggunaan Peer Tutoring secara signifikan meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep teoritis dan keterampilan praktis dalam Produk Pastry dan Bakery. Tutor sebaya memberikan penjelasan yang lebih mendalam dan berfokus pada kebutuhan individu, memastikan bahwa setiap siswa memahami materi dengan baik.

Siswa yang terlibat dalam Peer Tutoring menunjukkan peningkatan keterampilan praktis dalam membuat produk pastry dan bakery. Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari tutor sebaya dalam mengaplikasikan teknik-teknik yang benar, menghasilkan produk yang lebih baik dan berkualitas. Siswa yang dibimbing oleh teman sebaya merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas praktis dan ujian terkait mata pelajaran Produk Pastry dan Bakery. Pengalaman positif ini memberi mereka keyakinan untuk terus berkembang dan mengasah keterampilan mereka. Peer Tutoring menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil, saling membantu, dan membangun hubungan sosial yang positif. Hal ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pembelajaran tetapi juga memperkaya keterampilan sosial siswa.(**)

Oleh

Kris Setyaningsih,S.S Mengajar Kelas 12 Tata Boga Pelajaran Prduk Pastry dan Bakeri

SMK Kesatriyan Surakarta, Jawa Tengah

 

Rekomendasi