Hari Batik Nasional 2 Oktober Semakin Banyak Peminatnya

Penulis Admin
Senin, 2 Okt 2023, 16:11 WIB

Radarpos.com.Jakarta – Kerajinan batik sudah diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia UNESCO sejak 2009. Sebab itu, setiap tanggal tersebut banyak yang merayakannya sebagai Hari Batik Nasional setiap tahun.

Sebelumnya, persoalan terkait batik impor dari China sempat menjadi sorotan publik tahun 2019 lalu. Lantas bagaimana keadaannya sekarang?

Saat memantau di Thamrin City, Senin (1/9/2023). Berdasarkan pantauan, batik lokal lebih mendominasi dibandingkan batik impor. Hal ini terlihat dari harga yang dijual mayoritas pedagang di kisaran harga Rp 100 ribu hingga Rp 700 ribu.

Salah satu pedagang di lantai dasar mengatakan tidak tahu menahu perihal batik impor. Pasalnya, ia lebih memilih produksi sendiri, meskipun bukan batik hasil kerajinan tangan.

“Nggak tahu (soal batik impor). Kita ini lebih produksi sendiri sih. Kita beli kain sendiri, terus kita cetak sendiri (motifnya),” ujarnya saat ditemui

Pedagang tersebut juga mengatakan mengambil suplai kain batik dari Cirebon. Kisaran harga yang dijual sekitar Rp 150.000 sampai Rp 700.000.

Sama halnya dengan pedagang di lantai dasar 1 menyebut tidak tahu tentang batik impor. Biasanya, dia mengambil kain batik tersebut dari pengrajin lokal dan memproduksinya sendiri. Mulai dari kemeja, atasan, hingga rok.

“Kita batik Solo (kainnya), terus produksi sendiri,” katanya. Kisaran harga yang dijual toko tersebut juga di atas Rp 600 ribu. Bahkan yang paling murah dijual dengan harga Rp 125.000.

Dari segi bahan kain, dari satu ke toko lain memiliki tekstur yang sama, meskipun harga dan motifnya yang berbeda.namun batik sekarang mulai banyak peminatnya.Solo yang juga sebagai Kota Batik terus mengeliat.(R-01)

Rekomendasi