Dana Desa Paling Banyak digunakan Membangun Infrastuktur

Penulis Tri Ngesti
Selasa, 13 Jun 2023, 05:59 WIB

Radarpos.com.Mojokerto – Kucuran dana desa dari pemerintah pusat sejak 2015 memberi banyak manfaat kepada 299 desa di Kabupaten Mojokerto. Selain untuk membangun infrastruktur, dana desa juga menumbuhkan 80 Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di Bumi Majapahit.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto Yudha Akbar mengatakan dana desa selama ini paling banyak untuk membangun infrastruktur di desa. Seperti jalan, jembatan dan prasarana pendidikan. Selain itu, dana desa juga untuk meningkatkan kapasitas aparat pemerintah desa, pelatihan ekonomi kreatif untuk masyarakat, serta memodali BUMDesa.

“Harapannya semua desa punya BUMDesa dan berbadan hukum. Saat ini BUMDesa berbadan hukum sekitar 80,” kata Yudha kepada wartawan di kantornya, Jalan A Yani, Senin (12/6/2023).

Sebanyak 80 BUMDesa tersebut, lanjut Yudha, bergerak di berbagai bidang bisnis. Mulai dari payment point online bank (PPOB) atau layanan berbagai pembayaran secara online, pariwisata, penyewaan pujasera, toko pertanian, swalayan, pengolahan sampah hingga peternakan.

Pihaknya bersyukur puluhan BUMDesa tersebut mampu berkontribusi terhadap pendapatan asli desa (PA Desa). Sebagai contoh BUMDesa Nogosari di Kecamatan Pacet yang bekerja sama dengan Perhutani mengelola Wisata Alam Sari. Objek wisata ini menyediakan camping ground, Puthuk Panggang Welut, serta air terjun Watu Gedek dan Coban Curah Watu.

BUMDesa Ketapanrame di Kecamatan Trawas, menurut Yudha lebih membanggakan lagi. Badan usaha ini bergerak di bidang pengolahan air bersih, pengolahan sampah, kandang ternak bersama, serta wisata Taman Ghanjaran dan Sumbergempong. Penghasilannya mencapai Rp 6 miliar per tahun.

“Penghasilan kotornya sudah di atas Rp 6 miliar masuk PA Desa. Sudah BUMDesa terbaik skala nasional,” terangnya.

Yudha menambahkan terdapat 219 desa di Kabupaten yang belum mempunyai BUMDesa berbadan hukum. Yudha mengajak semua kepala desa tak lagi puas dengan rutinitas. Sudah saatnya para kades mempunyai jiwa entrepreneur untuk mengembangkan potensi desa masing-masing.

Untuk membangun dan mengembangkan BUMDesa, Yudha menyarankan para kades lebih dulu mengenali potensi desa masing-masing. Selanjutnya, para kades harus mampu mengembangkan jejaring agar mudah menjalin kerja sama dengan lembaga lain. Tentunya disertai dengan keberanian untuk menggerakkan BUMDesa dari skala kecil.

“Walaupun kecil, keuangan dan manajemen harus bagus. Setelah itu kami siapkan mereka mendapatkan trust dari lembaga lain dengan cara kami ikutkan lomba. Misalnya tahun ini Desa Cinandang kami ikutkan lomba,” jelasnya.

Seiring berkembangnya BUMDesa, tambah Yudha, bakal menyerap tenaga kerja dari desa masing-masing. Selain itu, PA Desa juga kian naik. Pendapatan asli desa itulah yang bisa dimanfaatkan pemerintah desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Antara lain untuk membayar BPJS Kesehatan warga miskin, bedah rumah warga tak layak huni, serta memberi beasiswa anak berprestasi.

“Dari dana desa diinvestasikan ke BUMDesa, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat. Perangkat desa juga lebih bersemangat karena mendapatkan penghasilan tetapnya dan tunjangan. Tunjangan diambilkan dari pendapatan asli desa dari keuntungan BUMDesa,” tandasnya.[Bud]

Rekomendasi