Radarpos.com.Solo – Berangkat dari keprihatinan atas kondisi masyarakat Kota Surakarta yang masih jauh dari kata sejahtera, Dr. BRM. Kusumo Putri, SH., MH., sebagai putra daerah makin tergerak untuk ikut andil menjadi bagian yang mewarnai sejarah dengan ikut penjaringan bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota 2024 melalui PDI Perjuangan.
Mengusung dua gagasan utama yakni pemberdayaan UMKM dan menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah 2%, sehingga praktis dapat mengurangi jumlah pengangguran secara signifikan di Kota Solo.
“Saya akan usung menjadi empat program, termasuk didalamnya peningkatan dibidang pendidikan dan ketahanan kebudayaan,” tegas Kusumo.
Dua gagasan itu, lanjutnya, akan menjadi modal kerja mengembalikan Kota Solo sebagai The Spirit Of Java, julukan yang selama ini melekat lantaran adanya dua keraton peninggalan Mataram yaitu, Kasunanan dan Mangkunegaran.
Adapun visi Kusumo lebih merujuk pada visi Kota Solo, yakni membangun kota berbudaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan olah raga.
“Dari visi tersebut, saya mencermati yang perlu dilakukan pembenahan secara serius adalah terkait belum meratanya tingkat kesejahteraan masyarakat, dimana berdasarkan survey BPS pada akhir 2023 lalu, angka kemiskinan berada di kisaran 7%-8%.” terang Kusumo.
Menurutnya, permasalahan yang signifikan dan perlu segera dibenahi di Kota Solo adalah persoalan pengangguran, ini semata karena rendahnya akses dan minimnya peluang usaha bagi UMKM serta belum adanya upaya dari stakeholder terkait untuk memberi pendidikan kepada masyarakat yang bertumpu pada pelatihan peningkatan kemampuan yang bertumpu pada soft skill dan hard skill.
Pengentasan kemiskinan dengan cara membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya bagi warga ber KTP Solo dan memberdayakan UMKM yang jumlahnya ratusan ribu juga menjadi fokus utama.
“Mencari penghidupan yang layak adalah hak setiap warga negara, oleh karena itu saya ingin nantinya pemerintah kota Surakarta melalui dinas-dinas terkait selalu hadir untuk memfasilitasi dengan memberikan sarana prasarana, baik tempat, pelatihan, dan permodalan,” kata Kusumo optimis.
Satu hal yang tidak kalah penting, atas jumlah warga kurang mampu berdasarkan survey BPS diatas, Kusumo bertekad memaksimalkan peluang agar warga kurang mampu dapat benar-benar ikut merasakan dan mengenyam pendidikan tinggi hingga lulus menjadi sarjana. Dengan pendidikan yang baik diharapkan juga akan berpengaruh dengan bidang pekerjaan yang akan ditekuninya.
“Saya berharap gagasan ini nantinya dapat dikolaborasikan dengan program yang akan diusung oleh bakal cawali Kota Solo, sehingga menjadi paket unggulan yang dapat dijadikan landasan bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata pria pemerhati masalah sosial kemasyarakatan ini lantang.
Sebagai bentuk sumbang saran, Kusumo menyampaikan kepada DPC PDIP Solo, untuk diselenggarakannya forum terbuka bagi para calon baik cawali dan cawawali untuk saling adu gagasan, visi, dan misi sehingga masyarakat dapat melihat dan menilai bahwa penjaringan ini betul-betul berjalan demokratis dan transparan.
Melalui forum terbuka mempunyai tujuan agar isi kepala para bakal calon dapat diketahui masyarakat, mulai dari Tokoh masyarakat, Akademisi, Mahasiswa, Perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas) dan seluruh elemen masyarakat lainnya.
“Melalui forum terbuka, bertujuan juga dapat membantu partai dalam mengambil keputusan untuk menentukan siapa yang layak diusung dalam Pilakada pada November 2024 mendatang. Merdeka!” Kusumo mengakhiri wawancaranya.(**)