TPS3R Janti Klaten Ditopang Budidaya Ternak dan Pepaya Hawai

Penulis Admin
Selasa, 29 Okt 2024, 04:52 WIB

Radarpos.com.Klaten – Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R) membutuhkan pembiayaan operasi yang besar. Hal ini disiasati Pemerintah Desa (Pemdes) Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Janti Jaya dengan mengembangkan program ketahanan pangan peternakan dan perikanan.

“ Hasil dari pengelolaan kedua program itu ditarget menjadi pemasok dana operasional TPS3R di desa itu yang beroperasi sejak Februari 2024.Program ketahanan pangan itu yakni peternakan ayam petelur dan budi daya pepaya hawai. Lokasi peternakan dan lahan budi daya pepaya bersebelahan dengan TPS3R Janti Pesona.

Pemkab Klaten memberkan bantuan untuk pembangunan TPS3R tersebut.Kepala Desa (Kades) Janti, Tri Prakoso, mengatakan program ketahanan pangan yang dijalankan yakni peternakan ayam sebanyak 1.000 ekor. Sementara, jumlah pepaya hawai yang dibudidayakan sebanyak 2.100 batang pohon.

Tri menjelaskan selain sebagai program ketahanan pangan, peternakan ayam dan budi daya pepaya hawai itu untuk mendukung pengoperasian TPS3R. Dia menjelaskan operasional TPS3R selama setahun beroperasi mendapatkan subsidi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten.

Setelah setahun, tak ada lagi subsidi dan biaya operasional ditanggung secara mandiri. Agar TPS3R tetap beroperasi selepas subsidi selesai, desa setempat membuat program peternakan dan ketahanan pangan. “Semoga nanti dari ketahanan pangan ini bisa mem-backup pelaksanaan operasional TPS3R,” kata Tri saat berlangsungnya cara Sambang Warga di Desa Janti, Rabu (23/10/2024).

Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TPS3R Janti Pesona, Agus Sadono, menjelaskan saat ini TPS3R itu melayani pengambilan hingga pengelolaan sampah dari 650 pelanggan ditambah destinasi wisata Janti Park. Rata-rata per hari 400-500 kilogram atau 4-5 kuintal. Selama sebulan, rata-rata TPS3R mengelola 12-13 ton. “Kami punya prinsip hari itu diambil hari itu juga selesai,” kata Agus saat ditemui di TPS3R Janti Pesona, Kamis (24/10/2024).

TPS3R menjadi unit usaha BUM Desa Janti Jaya selain mengelola pariwisata, perikanan dan perdagangan. KSM TPS3R mendapatkan dukungan dari BUM Desa berupa pikap pengangkut sampah serta mesin memilah sampah. Ada sembilan orang yang tergabung mengelola TPS3R tersebut. Agus menjelaskan sampah yang terangkut dari rumah tangga dibawa ke TPS3R untuk dilakukan pemilahan. Ada tiga jenis sampah yang terpilah yakni organik, anorganik serta residu.

Sampah organik dimasukkan dalam sel atau ruang-ruang TPS3R untuk diproses menjadi kompos. Air yang keluar dari proses pembuatan pupuk itu kemudian digunakan untuk pupuk cair. Sampah anorganik seperti kertas duplek dan plastik dikumpulkan serta dirapikan. Sampah anorganik yang layak jual kemudian didistribusikan ke pengusaha yang sudah menjalin kerja dengan KSM TPS3R. Sampah anorganik itu dimanfaatkan untuk bahan daur ulang. Sampah organik yang diproduksi kemudian dijual dengan harga Rp600 per kg.

“Kami modelnya campur jadi ada plastik warna, plastik bening, aluminium foil pun masuk itu dengan harga Rp500 per kg. Dalam sebulan itu rata-rata kami kumpulkan sampah plastik sekitar 3 ton. Untuk kertas duplek rata-rata hampir 2 ton per bulan,” kata Agus.

Residu dimasukkan dalam insinerator, mesin untuk membakar sampah padat dengan suhu tinggi. Abu yang dihasilkan dicampurkan dalam kompos yang diproduksi dan dinilai menambah kualitas pupuk. “Jadi semua kami manfaatkan. Tidak ada sampah yang diangkut ke TPA [tempat pemrosesan akhir],” kata Agus.

TPS3R itu merealisasikan program Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten guna mengurangi beban sampah yang diangkut ke TPA. DLH belakangan menggencarkan kampanye zero waste dengan pengelolaan sampah selesai di tingkat terendah atau setidaknya di tingkat desa.

Agus mengungkapkan selama setahun, operasional TPS3R disubsidi dari DLH. Agar pengelolaan sampah tetap jalan setelah pemberian subsidi rampung, BUM Desa bersama pemerintah desa memiliki inisiatif untuk membikin unit usaha melalui program ketahanan pangan budi daya peternakan.

Sebagian pendapatan yang diperoleh dari program ketahanan pangan itu untuk biaya operasional TPS3R. “Budi daya pepaya hawai sudah berjalan sekitar satu bulan ini. Sementara untuk ayam petelur sudah berjalan hampir lima bulan. Produksi telurnya per hari sekitar 40 kg,” kata Agus.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, pun mengapresiasi ide yang digulirkan di Desa Janti. Dua program bisa saling berkolaborasi yakni menjaga ketahanan pangan serta pengelolaan sampah. “Informasi yang saya terima dari DLH, TPS3R di Janti ini menjadi yang terbaik di Klaten,” kata Mulyani (**/Team)

Rekomendasi