Radarpos.com.Karanganyar — Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah menggelar seminar pendidikan bertajuk Upgrading Kepemimpinan di Edutorium UMS, Minggu (22/10). Sekitar 6.000 guru penggerak angkatan 5,6 dan 7 hadir dalam rangkaian kegiatan yang diawali di Hotel Lorin pada Jumat (20/10).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani mengapresiasi kegiatan Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran digelar BBGP Provinsi Jawa Tengah.
Dirinya menyebut, guru penggerak ini sebelumnya sudah memiliki bekal cukup menjadi pemimpin pembelajaran atau pemimpin pendidikan. Mereka mengikuti kembali kegiatan ini untuk lebih meningkatkan kemampuan guru penggerak dalam pengembangan sekolah melalui praktik baik.
Hari ini perwakilan dari guru penggerak ini untuk ‘mengupgrade’ atau meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Mereka (guru penggerak) bisa berkolaborasi untuk praktik baik dengan sesama guru penggerak lainnya,” jelas Nunuk.
Rangkaian awal kegiatan ini adalah Simposium Pengembangan Sekolah dilaksanakan di Hotel Lorin mulai. Acara dimulai tanggal 20-22 Oktober 2023. Dia menambahkan, target nasional untuk guru penggerak sebanyak 200 ribu hingga tahun 2024. Namun di tahun ini sudah mencapai 200 ribu.
Kepala BBGP Provinsi Jawa Tengah Darmadi menambahkan, dari Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan mendorong peningkatan kualitas guru penggerak untuk bisa meningkatkan kualitas pembelajaran.
Darmadi mengatakan kompetensi guru penggerak lulusan BBGP dipastikan memenuhi kebutuhan pemimpin dan menggerakkan lingkungannya menjadi lebih baik.
Lebih lanjut dikatakan, pemerataan guru penggerak di satuan pendidikan bukan hal mudah. Sejauh ini guru penggerak relatif terpenuhi di Kabupaten Brebes, Temanggung dan Wonogiri. Namun di satuan pendidikan di kabupaten/kota lain di Jateng, kepala dan pengawas sekolah masih banyak dijabat Plt atau proses mutasi yang belum kelar. Dalam hal ini, ia meminta komitmen kepala daerah dan dinas pendidikan untuk mengisi pejabat definitif dari kalangan guru penggerak.
“Ada 10.000 GP yang sudah menyandang sertifikat. Masih proses sekitar 9.000. Saat ini sedang berlangsung pendidikan GP angkatan IX,” katanya.(R-01)