Sunah Sebelum dan Sesudah Salat Idul Adha Untuk Mendekatkan diri Pada Alloh

Penulis Admin
Senin, 17 Jun 2024, 05:21 WIB

Radarpos.com.Solo – Umat Islam di Indonesia merayakan hari raya Idul Adha pada Senin 17 Juni 2024. Ada beberapa amalan sunah yang bisa dikerjakan sebelum dan sesudah salat Idul Adha. Apa saja itu? Simak selengkapnya di sini.

Idul Adha menjadi salah satu momen istimewa bagi muslim karena sarat makna. Hari besar Islam ini menjadi peringatan atas ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam melaksanakan perintah Allah SWT.

Saat itu, Nabi Ibrahim AS diperintahkan menyembelih Nabi Ismail AS yang merupakan anaknya. Atas keikhlasannya itu, Allah SWT segera mengirimkan seekor domba putih sebagai pengganti Nabi Ismail AS.

Sebagaimana hari besar Islam lainnya, ada sejumlah amalan sunah yang bisa dikerjakan sebelum dan sesudah Idul Adha. Ibadah tersebut dilakukan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Amalan Sebelum Salat Idul Adha

Ada beberapa amalan yang dianjurkan dikerjakan sebelum salat Idul Adha. Adapun berikut beberapa amalan yang dapat dilaksanakan sebelum salat Idul Adha seperti dihimpun dari berbagai sumber.

1. Menghidupkan Malam Takbiran
Malam Idul Adha identik dengan kumandang takbir. Ini menjadi hal pertama dalam menyambut dan menghidupkan hari raya Idul Adha.

Muslim dianjurkan memperbanyak zikir, terutama takbir, selawat, dan lain sebagainya. Terlebih, malam takbir menjadi satu waktu mustajab saat Allah SWT mengabulkan doa.

2. Mandi
Sebagaimana ibadah lainnya, umat Islam disunahkan mandi sebelum salat Idul Adha. Tata cara yang dilakukan saat mandi secara garis besar mirip mandi junub atau mandi besar. Adapun berikut bacaan niat mandi Idul Adha.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْاَضْحَى ِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liyaumi ‘iidil Adha sumbatan Lillahi Ta’aalaa.

Arti: Saya niat mandi pada hari raya Idul Adha sunnah karena Allah Ta’ala.

3. Mengenakan Wewangian dan Pakaian Terbaik
Muslim pun dianjurkan tampil dalam versi terbaik saat hari raya Idul Adha. Ini dilakukan dengan mengenakan wangi-wangian dan pakaian terbaik. Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa penggunaannya tidak boleh berlebihan. Hal tersebut sebagaimana hadis yang disampaikan Hasan bin Ali. Ia berkata:

“Rasulullah memerintah kami memakai pakaian yang terbagus dalam dua hari raya, memberi wewangian pada pakaian yang kami pakai dan menyembelih binatang yang paling berharga (mahal).” (HR. Hakim)

4. Berjalan kaki
Berjalan kaki menuju tempat salat Idul Adha menjadi amalan selanjutnya yang dianjurkan untuk dilakukan. Sebab, hal ini selaras dengan kebiasaan Rasulullah SAW.

Dikisahkan, Rasulullah SAW tidak pernah menunggangi tunggangan ketika menuju ke tempat salat Id. Nabi SAW juga menempuh jalan yang berbeda saat pergi dan pulang.

Dari sahabat Jabir bin Abdullah RA, ia berkata:

كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Artinya: Nabi SAW ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang. (HR. Bukhari no. 986)

Kemudian sahabat Ibnu Umar RA juga berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Artinya: Rasulullah SAW biasa berangkat sholat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki. (HR. Ibnu Majah no. 1295)

5. Tidak Makan Sebelum Salat Idul Adha
Apabila umat Islam disunahkan makan sebelum salat Idul Fitri, lain halnya dengan Idul Adha. Pasalnya, seorang muslim dianjurkan tidak buru-buru sarapan sebelum pelaksanaan salat Idul Adha.

“Rasulullah SAW tidak keluar pada hari Idul Fitri sebelum makan, dan tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau menyembelih kurban.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

6. Tidak Memotong Rambut dan Kuku
Amalan berikutnya yang dapat dilakukan sebelum melaksanakan salat Idul Adha adalah tidak memotong rambut dan kuku. Ini berdasarkan sebuah hadis riwayat muslim.

“Siapa saja yang ingin berkurban dan apabila telah memasuki awal Zulhijah (1 Zulhijah), maka jangan ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban.” (HR. Muslim)

Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait hal ini. Sebagian ulama memiliki pandangan larangan tersebut berlaku untuk seseorang yang hendak berkurban. Sementara itu, Imam Syafi’i berpendapat, memotong rambut dan kuku hukumnya makruh.

Amalan Sesudah Salat Idul Adha

Selain amalan sebelum salat Idul Adha, muslim juga dianjurkan mengerjakan amalan-amalan sunah setelah Idul Adha. Dilansir beberapa sumber, berikut beberapa amalan yang dapat dilaksanakan sesudah salat Idul Adha.

1. Berkurban
Hari raya Idul Adha identik dengan ibadah berkurban. Sehingga, ini menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan seusai melangsungkan salat Idul Adha. Terlebih, Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi juga memerintahkan untuk berkurban.

أنه عليه الصلاة والسلام قال: أمرت النحر وهو سنة لكم

Artinya: Rasulullah pernah bersabda: aku diperintahkan untuk berkurban, dan berkurban bagi kalian adalah sunnah.

2. Bersedekah
Bersedekah juga menjadi amalan yang bisa dilakukan, terutama pada 10 hari pertama bulan Zulhijah. Meski begitu, ibadah ini tetap dianjurkan untuk dilakukan setiap saat seperti firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 254.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ يَوۡمٞ لَّا بَيۡعٞ فِيهِ وَلَا خُلَّةٞ وَلَا شَفَٰعَةٞۗ وَٱلۡكَٰفِرُونَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ ٢٥٤

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim.(**/YS)

Rekomendasi