Radarpos.com.Solo – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut Kota Solo bisa menjadi jujukan warga setelah pensiun menyusul Kota Solo sukses mendapat predikat pertama sebagai Kota Paling Nyaman Dihuni atau most liveable city di Indonesia versi Ikatan Ahli Perencana (IAP) pada 2022.
“Karena biaya hidupnya murah, kotanya aman, ya cocoklah untuk jujukan pensiun,” kata Gibran ditemui wartawan di Jl Diponegoro, Solo, Minggu (8/10/2023) pagi.
Gibran mengklaim kebijakan-kebijakan Pemkot Solo sudah ramah bagi kelompok difabel. Otomatis sejumlah kebijakan itu ramah bagi orang lansia, antara lain melengkapi aksesibilitas bagi pengguna kursi roda pada infrastruktur kota.
Menurut Gibran, Kota Solo sukses mendapat predikat pertama sebagai Kota Paling Nyaman Dihuni berkat keterlibatan warga Kota Solo.
Adapun IAP menafsirkan terminologi kota layak huni sebagai istilah yang menggambarkan sebuah lingkungan dan suasana kota yang nyaman sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat untuk beraktivitas yang dilihat dari berbagai aspek. Di antaranya, aspek fisik (fasilitas perkotaan, prasarana, tata ruang, dan lainnya) maupun aspek nonfisik (hubungan sosial, aktivitas ekonomi, dan lainnya).
Sebuah kota layak huni dapat dikatakan sebagai kota ideal berdasarkan indikator-indikator yang diberikan, yakni:
• Ketersediaan kebutuhan dasar (perumahan yang layak, air bersih, jaringan listrik, sanitasi, ketercukupan pangan, dan lainnya)
• Ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial (transportasi umum, taman, fasilitas kesehatan, dan lainnya)
• Ketersediaan ruang publik sebagai wadah untuk berinteraksi antar komunitas
• Keamanan dan keselamatan
• Kualitas lingkungan
• Dukungan fungsi ekonomi, sosial, dan budaya kota
• Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Ini bukanlah kali pertama Solo mendapatkan predikat tertinggi di Indonesia sebagai kota paling nyaman atau layak huni versi IAP. Sebelumnya, pada 2017 dan 2019, Solo juga meraih predikat pertama.
Melansir laman resminya, IAP adalah organisasi profesi perencanaan wilayah dan kota tertua dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, didirikan pada 1971, beranggotakan lebih dari 2.500 perencana wilayah dan kota, dengan ±1.500 di antaranya adalah perencana bersertifikat LPJKN. Anggota IAP tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, dan telah terbentuk 26 kepengurusan provinsi.
IAP berfungsi sebagai wadah pembinaan profesi, komunikasi, penelitian dan pengembangan, konsultasi dan koordinasi antarahli perencanaan wilayah dan kota, juga antara ahli perencanaan wilayah dan kota dengan ahli lainnya, lembaga masyarakat, swasta, pemerintah dan dunia internasional. Selain itu, IAP juga merupakan wadah untuk melindungi kepentingan masyarakat luas.
Selain Solo yang mendapatkan predikat pertama kota paling nyaman di Indonesia, peringkat kedua diduduki oleh Yogyakarta, disusul Cirebon di posisi ketiga, Magelang keempat, dan kelima Semarang.(R-01)