PixelLab Mudahkan Peserta Didik Menyusun Advertisement Text

Penulis Admin
Selasa, 3 Okt 2023, 05:50 WIB

Radatpos.com.Karanganyar – Peserta didik dituntut untuk belajar short functional text mulai dari fungsinya, struktur text dan unsur kebahasaan yang terdapat di pada text tersebut. Ada bermacam-macam jenis short functional text yang diajarkan di SMP. Begitu juga dengan advertisement text diajarkan di kelas 9 semester 2.
Pada materi menyusun advertisement text kelas 9 SMP Negeri 3 Colomadu mengalami kesulitan mengungkapkan gagasan, mendesain advertisement text dengan menentukan warna, gambar, dan pendukung lain yang sesuai temanya. Disamping itu guru belum menerapkan model pembelajaran yang tepat dan belum memanfaatkan media pembelajaran yang mutakhir.

Mengacu pada permasalahan tersebut, perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pembelajaran dengan menggunakan model dan media yang tepat sehingga pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Penulis yang berperan sebagai guru diharapkan bisa mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menyusun advertisement text di kelas 9 SMP Negeri 3 Colomadu dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning berbantuan media aplikasi Pixellab agar dapat merangsang peserta didik aktif, meningkatkan keterampilan berpikir secara kritis, dan mampu bekerjasama dalam kegiatan pembelajaran.

Aplikasi Pixellab hanya ada pada handphone, penulis sengaja menggunakan aplikasi ini karena ingin memanfaatkan handphone bukan hanya sebagai alat bermain game, mendengarkan musik, menonton drama korea ataupun bermain Tik Tok, tetapi penulis mengambil dampak positif handphone bagi peserta didik yaitu sebagai alat hitung atau kalkulator, alat komunikasi, alat mencari materi pembelajaran, atau sebagai alat komunikasi dunia. Banyak aplikasi yang bisa digunakan sebagai pengembangan pendidikan. Kemajuan tehnologi menawarkan berbagai aplikasi yang bisa bermanfaat untuk pendidikan.

Penggunaan media Pixellab terdapat di handphone memiliki kendala yang dialami yaitu peserta didik tidak boleh membawa handphone ke sekolah karena bisa mengganggu proses pembelajaran. Di samping itu handphone mempunyai dampak negative bagi peserta didik. Sedangkan dampak positif dari handphone antara lain handphone menyediakan banyak aplikasi yang dapat mengembangkan pengetahuan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah aplikasi Pixellab. Untuk mengatasi permasalahan ini penulis berkolaborasi dengan guru TIK kelas 9. Hanya pada saat materi advertisement text atau materi-materi yang menggunakan IT kami menggunakan laboratorium TIK. Pada akhir pembelajaran peserta didik dituntut untuk memublikasikan advertisement text di media sosial Instagram peserta didik.

Menurut Shinta Choirun Nisa (2022:1) PixelLab adalah aplikasi edit foto, edit gambar dan membuat logo yang memiliki fitur yang cukup lengkap dan mudah digunakan buat kamu yang suka berkreasi mengedit foto, edit gambar ataupun membuat logo. Kelebihan aplikasi pixellab adalah 1) edit foto dan gambar dengan kwalitas baik, 2) biasa ganti ukuran foto dan gambar, 3) berbagai jenis font yang menarik, 4) membuat logo menarik.

Sedangkan I Wayan Arya Adnyana ( 2020:1) mengartikan PBL (Problem Based Learning) sebagai Pembelajaran Berbasis Proyek yaitu jenis model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam suatu kegiatan (proyek) untuk menghasilkan suatu produk.

Problem based learning menurut SEO Management (2022:1) adalah suatu pembelajaran yang berbasis dengan sebuah metode untuk memperkenalkan peserta didik terhadap suatu kasus yang memiliki keterkaitan dengan materi yang dibahas. Metode ini mengarahkan peserta didik dalam mendapatkan ilmu baru, menggunakan analisis dari berbagai pengetahuan serta pengalaman belajar yang dimiliki. Setelah itu menghubungkan apa yang dimiliki dengan permasalahan belajar yang diberikan para guru. Pada intinya pembelajaran berbasis masalah ini dikembangkan untuk memberi pengalaman belajar pada peserta didik.

Sementara itu langkah-langkah dari Problem Based Learning menurut Trianto dalam Isrok’atun dan Rosmala (2019:46-47) yaitu : 1) orientasi pada masalah 2) mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, c) membimbing penyidikan individu maupun kelompok, d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, e) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Risky Guswindari (2020 : 1) berpendapat bahwa iklan (advertisement) adalah sebuah gambar, film pendek, lagu dan lain-lain yang mencoba untuk membujuk orang untuk membeli sebuah produk atau jasa atau sepotong teks yang memberitahu orang-orang tentang sebuah pekerjaan dan sebagainya. Sedangkan Briggita Winasis (2022:1) mengatakan advertisement text atau teks iklan adalah teks yang menginformasikan produk atau jasa ke masyarakat umum. Tujuannya agar barang atau jasa tersebut dibeli konsumen.

Briggita Winasis (2022:1) mengatakan advertisement text atau teks iklan adalah teks yang menginformasikan produk atau jasa ke masyarakat umum. Tujuannya agar barang atau jasa tersebut dibeli konsumen
Ning Setiawati (2023:1) menjelaskan ada beberapa jenis iklan menurut fungsinya antara lain : 1) iklan cetak adalah jenis iklan yang dipublikasikan menggunakan media cetak seperti koran, majalah, tabloid, dan lain- lain. berdasarkan ruang yang digunakan dalam media surat kabar, majalah, tabloid, iklan dikenal dalam 2 bentuk yaitu: iklan baris dan iklan kolom 2) iklan advertorial adalah jenis iklan yang dikemas seperti berita, 3) iklan display
dilihat dari bentuk, iklan display lebih besar dari pada iklan kolom. Dalam iklan ini, ditampilkan gambar dan tulisan yang lebih besar, 4) iklan elektronik adalah iklan yang dipublikasikan dalam media elektronik, digolongkan iklan radio, iklan televise, iklan internet, iklan perusahaan dan iklan layanan masyarakat.

Seperti yang dijelaskan Ning Setiawati (2023:1) item no 4 bahwa iklan elektronik adalah iklan yang dipublikasikan dalam media elektronik, digolongkan iklan radio, iklan televise, iklan internet, iklan perusahaan dan iklan layanan masyarakat, maka hasil karya peserta didik berupa iklan elektronik karena akan dipublikasikan pada Instagram masing-masing peserta didik. Sebelum pembelajaran peserta didik mengunduh aplikasi Pixellab pada computer sekolah.

Proses pembelajaran pertemuan pertama penulis memberikan materi advertisement text menggunakan media PixelLab berbantuan pendekatan PBL dengan langkah-langkah sebagai berikut :1) Guru menampilkan salah satu iklan yang ada di youtube sebagai suatu permasalahan yang muncul, 2) Guru mengelompokkan peserta didik dengan jumlah 3-4, 3) setelah itu peserta didik melakukan penyidikan kelompok, peserta berdiskusi tentang pertanyaan yang diberikan guru tentang unsur kebahasaan, fungsi sosial dan tujuan dari advertisement text, 4) pada langkah ini peserta didik mengembangkan hasil karya sebagai hasil pemecahan masalah, lalu dilanjutkan dengan menyajikan hasil karya dengan cara memresentasikan hasil karya didepan kelas bersama kelompok, 5) guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi proses pemecahan masalah yang dilakukan.

Setelah proses pembelajaran secara kelompok berjalan lancar, dilanjutkan dengan pembelajaran pada pertemuan kedua agar peserta didik dengan mudah membuat advertisement text secara mandiri dan berpikir kritis. Proses pembelajaran antara lain : 1) guru menampilkan salah satu iklan dari hasil salah satu kelompok yang dipresentasikan pada pertemuan sebelumnya, 2) guru mengorganisasikan siswa untuk penugasan yang berhubungan dengan masalah yang diorientasikan pada tahap sebelumnya , 3) peserta didik diarahkan untuk mencari informasi terkait advertisement text, 4) guru membimbing dan memantau keterlibatan peserta didik dalam menyelesaikan advertisement text ada 3 macam berupa barang, tempat rekreasi dan jasa les privat yang akan diiklankan,di aplikasi pixellab, lalu peserta didik mempresentasikan hasil karya dan dipublikasikan pada instagram masing-masing. Akhir pembelajaran peserta didik bersama guru melakukan refleksi pembelajaran. Selanjutnya guru memberi tugas memberikan respon pada iklan yang sudah dipublikasikan teman sekelas di media sosial Instagram.

Berdasarkan pengalaman yang dilakukan peserta didik membuktikan penerapan model problem based learning berbantuan Pixellab mampu membuat peserta didik dengan mudah menuangkan gagasan, mendesain dengan menentukan warna, gambar dalam menuliskan advertisement text. Hal ini berdampak pada motivasi belajar, daya tarik terhadap belajar lebih optimal, serta meningkatnya keterampilan berpikir kritis peserta didik. Sehingga mempengaruhi peningkatan nilai keterampilan menulis peserta didik diatas KKM. Penggunaan aplikasi PixelLab semangat belajar nampak lebih aktif karena peserta didik bisa membuat advertisement text dengan mudah, nilai meningkat ketika peserta didik menulis teks advertisement text pada kegiatan individu. (**)

Oleh

Rita Sartika ,S.Pd Guru SMP Negeri 3 Colomadu Karanganyar

Rekomendasi