Perjalanan Teh Sepeda Balap Perkuat Pasar Hingga ‘Dicari’ Penggemar

Penulis Admin
Kamis, 2 Nov 2023, 13:42 WIB

Radarpos.com.Solo – Teh menjadi minuman yang sangat populer di tengah masyarakat Indonesia. Selama ini, teh sudah seperti menjadi hal yang wajib dalam daftar menu disetiap acara.

Umumnya teh disajikan hangat atau dingin, manis bahkan tawar. Dan produksi teh nasional selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Seperti halnya yang dialami oleh Teh Sepeda Balap, tren penjualan produknya meningkat signifikan, strategi yang diterapkan pun terbilang sederhana, yakni selalu mengikuti setiap kali ada even yang diselenggarakan oleh siapapun, terbukti memberi kontribusi penguatan pasar dan bran nya tertanam melekat di benak masyarakat.

Mendukung penuh pada penyelenggaraan Festival Teh Indonesia (Festea 2023)di Solo pada tanggal 4-5 Nopember 2023 sebagai upaya Pak Hartono, pimpinan Teh Sepeda Balap, mendekatkan diri ke kastamer dan selalu di butuhkan.

Pak Hartono Bos Teh Sepeda balap

Sebagaimana yang dikisahkan Pak Hartono, tentang perjalanannya memasyarakatkan Teh Sepeda Balap, hingga seperti sekarang ini, ini kisahnya:
Ayah Pak Hartono awalnya adalah penikmat teh.

Dari waktu ke waktu mulai menyukai kekhasan teh sepeda balap yang diproduksi di Pekalongan. Ayah pak Hartono mulai berpikir untuk membagi kenikmatan rasa saat meminum teh sepeda balap. Maka mulailah kulakan dan menjualnya. Pak Hartono kemudian melanjutkan debut ayahnya yang sudah dirintis sekian waktu. Maka Pak Hartono mulai berjualan teh yang awalnya sempat menggunakan bronjong.

Kesulitan besar dialaminya saat diawal usaha. Setiap kali datang di warung selalu saja ditolak. Namun itu semua tidak menyurutkan semangatnya untuk memperkenalkan tehnya kepada masyarakat.

Hartono selalu berkilan bahwa dirinya akan makan disini. Itulah yang dilakukan setiap kali datang ke warung cepat saji. Akhirnya lama kelamaan pemilik warung menanyakan ini teh apa dan setelah dijelaskan maka mulailah dicoba. Ternyata ini mendapat respon bagus dan mulailah dikenal warga.

Hartono makin bersemangat dan memperlebar penjualan. Hingga akhirnya berpikir bagaimana agar bisa masuk dengan lebih mudah. Formulasinya adalah menyentuh hati masyarakat. Maka Kemudian Hartono menggandeng DIdi Kempot sebagai ikon dan Teh Sepeda Balap makin dikenal warga.

Dalam perjalanan karena sang maestro wafat kemudian mulailah dicari ikon baru yang bisa mewakili Teh Sepeda Balap di tengah masyarakat. Dalam proses itu kemudian ditemukan Dimas Tejo yang dekat dengan warga Jogja, Wawin Lawra di Solo dan Jihan Audi di Jawa Timur.

Hartono berharap dengan ketiga anak muda milenial ini akan bisa menjadi koneksi yang baik antara Teh Sepeda Balap dan Masyarakat. (*/ian)

Rekomendasi