Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Penulis Admin
Sabtu, 2 Nov 2024, 07:29 WIB

Radarpos.com.Tulungagung – Pergaulan bebas di kalangan remaja telah menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini mencakup berbagai perilaku yang melanggar norma sosial dan moral.

Termasuk seks bebas,penyalagunaan narkoba, dan konsumsi alkohol. Banyak pihak, mulai dari orang tua hingga pendidik, merasa perlu untuk menyikapi masalah ini dengan serius.

Salah satu penyebab utama pergaulan bebas adalah kurangnya pengawasan dari orang tua. Banyak remaja yang tumbuh dalam lingkungan yang kurang mendapatkan perhatian dan bimbingan.

“Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 40% remaja mengaku merasa tidak memiliki tempat untuk berbicara tentang masalah pribadi mereka. Selain itu, tekanan dari teman sebaya juga memainkan peran penting.

Remaja sering kali merasa perlu untuk diterima dalam kelompok, sehingga mereka cenderung mengikuti perilaku yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan di rumah. Pengaruh media sosial juga tidak bisa diabadikan.

Dengan adanya akses yang mudah ke informasi dan konten, remaja sering sekali terpapar pada gaya hidup yang glamor dan bebas, yang memicu keinginan untuk mencoba hal-hal baru tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

Dampak dari pergaulan bebas sangatlah serius. Dari segi kesehatan, remaja yang terlibat dalam perilaku ini berisiko tinggi terhadap penyakit menular seksual (PMS) dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus PMS di kalangan remaja meningkat hingga 30% dalam lima tahun terakhir. Selain itu, pergaulan bebas dapat mengakibatkan penurunan prestasi akademik.

Banyak remaja yang terjebak dalam siklus perilaku negatif ini kehilangan fokus pada pendidikan mereka, yang berdampak pada masa depan mereka. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat.

Pendidikan tentang bahaya pergaulan bebas harus dimulai sejak dini. Sekolah dapat mengadakan seminar dan workshop yang membahas dampak negatif dari perilaku ini. Orang tua juga perlu lebih aktif dalam berkomunikasi dengan anak-anak mereka.

Membangun hubungan yang terbuka dan saling percaya dapat membantu remaja merasa lebih nyaman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi.Kegiatan positif, seperti olahraga, seni, dan kegiatan ekstrakurikuler, juga dapat menjadi alternatif yang baik untuk mengalihkan perhatian remaja dari pergaulan bebas.

Dengan memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minat, diharapkan mereka dapat menemukan identitas diri yang lebih positif.Pergaulan bebas adalah masalah kompleks yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak.

Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu generasi muda untuk menghindari perilaku negatif dan membangun masa depan yang lebih baik.(**)

Oleh:
Nama : Elvin Agustina Yuniati Psikologi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatulloh Tulungagung ,Jawa Timur

Rekomendasi