Pentingnya Kesepakatan Kelas Dalam Rangka Pembentukan Budaya Positif Warga Sekolah

Penulis Admin
Kamis, 20 Apr 2023, 17:00 WIB

Radarpos.com, Boyolali – Pelaksanaan kurikulum Merdeka tentu saja tidak akan terlepas dari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan di Indonesia. Beliau adalah tokoh Pendidikan yang pemikiran-pemikirannya tak lekang oleh perkembangan sistem Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun.

“Pendidikan adalah usaha sadar dalam menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya” (dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara seri 1 pendidikan halaman 20).

Berkaitan dengan kutipan di atas, sebagai seorang pendidik tentunya ingin membuat suasana kelas yang kondusif dan suasana belajar yang membuat siswa dan guru “berbahagia”. Namun pada kenyataannya akan banyak tantangan yang dihadapi guru di kelas.

Setiap anak diciptakan dengan keunikannya tersendiri. Tantangan dalam mengelola kelas akan selalu ada dan muncul setiap saat. Selain mengurus berbagai macam administrasi mengajar, menyiapkan kegiatan proses mengajar, hingga evaluasi mengajar, kita juga harus bisa mengatur perilaku siswa di dalam kelas.

Sebagai seorang guru, tentu saja kita ingin memberikan pelayanan terbaik bagi siswa kita. Hal tersebut tentu akan bisa dicapai dengan adanya pembelajaran yang terdeferensiasi, yang berlangsung secara holistic dan bisa mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa dan kebutuhan siswa.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam proses belajar mengajar dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini adalah adanya prosedur atau aturan yang dapat berjalan menjadi sebuah rutinitas sehingga membentuk budaya positif siswa dan guru.

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan di bentuknya kesepakatan kelas supaya pembelajaran bisa berjalan lancar dan terkendali. Kesepakatan kelas merupakan Langkah awal penerapan budaya positif di sekolah.

Dalam pelaksanaannya, kesepakatan kelas harus melibatkan siswa, guru, orang tua siswa dan kepala sekolah. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembuatan kesepakatan kelas antara lain:

  1. Mengadakan sesi tanya jawab terhadap siswa mengenai kesepakatan apa yang akan di laksanakan di kelas.
  2. Membagikan kertas lipat dan masing-masing siswa menuliskan satu persatu peraturan yang akan disepakati semua siswa di kelas.
  3. Mengumpulkan kertas dan membacakan satu-persatu aturan yang diusulkan siswa serta mendiskusikannya untuk memilah mana hal yang disepakati dan tidak disepakati.
  4. Guru menambahkan hal-hal yang mungkin belum terakomodasi dalam kesepakatan.
  5. Mendiskusikan konsekuensi dari pelanggaran kesepakatan yang telah disetujui dengan menjelaskan alasan-alasan diterapkannya konsekuensi.
  6. Menempelkan kertas lipat yang telah ditulis pada kertas karton kemudian ditempel pada dinding atau bisa juga di tulis ulang  di beri hiasan dan di tempel di dinding kelas yang mudah terlihat.
  7. Selanjutnya salinan akan diketik untuk digandakan dan dibagikan kepada orangtua siswa untuk ditanda tangani dan diketahui.

Kesepakatan kelas tentu saja diharapkan mampu membawa perubahan lebih baik dalam rangka membangun budaya positif di lingkungan sekolah.

Maka dari itu kesepakatan-kesepakatan yang sudah dibuat tentu saja harus dijalankan dengan sebaik-baiknya dan tentu saja di barengi dengan kesadaran penuh melakukan hal tersebut dengan konsisten. Jika budaya positif telah terbentuk di sebuah sekolah maka perkembangan institusi sebuah sekolah diharapkan dapat berjalan dengan baik.(**)

Oleh : Anik Agustina, S.Pd
Guru kelas 4 SD N 2 Trayu Boyolali

Rekomendasi