SMA-SMK Negeri di Jateng Hanya Mampu Tampung 42 Persen Lulusan SMP Banyak yang Kecewa
Jumat, 16 Jun 2023,
05:23
WIB
Radarpos.com.Solo – UPTD Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menggelar Kirab Pusaka, Jumat (25/8/2023) besok. Keris dalam berbagai macam tampilan dan bentuk bakal dikirab dalam prosesi tersebut.
Beberapa keris yang akan dikirab di antaranya keris raksasa dengan panjang 3,5 meter milik Museum Gubug Wayang Mojokerto, Jawa Timur, yang akan diberdirikan tanpa penyangga.Kemudiam bakal ditampilkan pula beberapa keris lain berukuran standar yang merupakan koleksi Museum Gubug Wayang Mojokerto tersebut.
Keris-keris itu juga bisa diberdirikan tanpa penyangga. Ditambah lagi keris-keris lain yang merupakan buatan empu dari Madura.
Direktur Museum Gubug Wayang Mojokerto, Zura Nurja Ana mengatakan, Kirab Pusaka diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-6 Museum Keris Nusantara Solo.
Kegiatan akan dimulai pukul 14.00 WIB, start dari Loji Gandrung dan berakhir di Museum Keris Nusantara Solo.
“Keris hibah dari Presiden Joko Widodo yaitu Keris Kyai Tengara kuga akan diikutkan kirab. Selain itu, beberapa komunitas seperti, Komunitas Bratasura, Komunitas Nunggak Semi, Tosan Aji Karanganyar, Panji Suko, dan Kolektor keris Soloraya akan hadir memeriahkan kirab pusaka ini,” ujarnya, Rabu (23/8/2023), di Museum Keris Nusantara Solo.
Ditambahkan Panitia Acara Kirab Pusaka, Reifatna Nuraviani, kegiatan tersebut sekaligus menghilangkan persepsi melekat pada keris yang identik dengan klenik.
“Kita mensupport event untuk mendukung Solo sebagai destinasi wisata. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri, sekaligus menghilangkan persepsi mistis dari keris. Seperti keris bisa berdiri itu ada ilmu fisikanya yaity keseimbangan yang dibentuk sejak ditempa,” bebernya.
Sementara itu, Penasehat Museum Gubug Wayang Mojokerto Tri Suhartanto menambahkan, pihaknya memberikan program edukasi kepada masyarakat terutama pada generasi muda terkait keris.
“Keris hanya sebuah identitas, sebuah keindahan, tidak ada hal mistis. Mulai 2015 kami berupaya mengenalkan pusaka di sekolah. Target kami 100 sekolah di Jatim. Sempat berhenti karena pandemi, kami mulai lagi ke SD, SMP, SMA, bahkan kampus-kampus,” tandasnya [R-01]
