Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Dengan Eksplorasi Bentuk-Bentuk Geometri Di TK Desa Karangrejo 02 Kerjo

Penulis Admin
Kamis, 30 Nov 2023, 19:03 WIB

Radarpos.com.Karanganyar – Dalam konteks empiris, banyak siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-kanak (TK) tidak menguasai materi pembelajaran bangun ruang. Para guru juga mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi bentuk-bentuk Geometri, khususnya di TK, karena keterbatasan media pembelajaran, pengalaman mengajar, kurangnya aktivitas siswa, dan lain-lain. Sehingga kualitas pembelajaran bangun ruang belum optimal.

Geometri adalah bagian dari matematika yang mempelajari pola visual, yang akan menghubungkan matematika dengan dunia nyata. Geometri juga dapat dipandang sebagai suatu sistem matematika yang menyajikan fenomena-fenomena yang bersifat abstrak (tidak nyata). Sekalipun benda-benda geometris bersifat abstrak, namun faktanya geometri sangat penting dan berperan dalam kehidupan. Geometri merupakan materi yang ingin diketahui secara mendasar dan mendasar untuk pengembangan matematika itu sendiri dan pengembangan kemampuan berpikir manusia secara logis (Nur Hidayah, 2019: 3). Lebih lanjut Suydan dan Khusni (1999:3) menyatakan bahwa salah satu tujuan pengajaran geometri di sekolah adalah mengembangkan kemampuan berpikir logis, sehingga siswa lebih menganalisis dunia tempat mereka tinggal dan memberikan landasan awal berupa konsep dan istilah yang dibutuhkan dalam pendidikan tingkat berikutnya.

Begitu juga dengan perilaku anak dalam proses belajarnya juga belum optimal. Konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, semangat, tanggung jawab, keaktifan bertanya, keberanian menjawab pertanyaan dan keberanian menjawabnya, masih minim. Menyikapi hal tersebut, guru di TK Desa Karangrejo 02 Kecamatan Kerjo,Kabupaten Karanganyar memandang perlu melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bangun ruang, sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah menerapkan berbagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran bentuk geometris.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Geometri berasal dari bahasa Inggris yang berarti “ilmu pengukuran (sebenarnya: mengukur bumi); cabang Ilmu Eksakta yang menjelaskan sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Urani (2019) menjelaskan bahwa geometri merupakan salah satu aspek matematika selain aljabar, statistika, trigonometri, dan kalkulus. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, geometri lebih banyak memperhatikan keserbagunaan garis dan sudut, kekongruenan, transformasi, dan geometri analitik. Geometri adalah bagian dari matematika yang mempelajari pola visual, yang menghubungkan matematika dengan dunia nyata.

Pada dasarnya ada tiga bentuk geometris, yaitu: 1) lingkaran, 2) segitiga, dan 3) segi empat. Kemudian dari ketiga bentuk dasar tersebut dapat ditransformasikan menjadi bentuk-bentuk yang tidak terbatas, seperti poligon (banyak sudut), antara lain: pentagonal (segi enam), heksagonal (segi enam), heptagonal (segi enam), octagonal (segi delapan), nonagonal (segi enam). ), dll. Adapun bentuk-bentuk geometris yang diajarkan kepada anak, dalam hal ini TK Desa Karangrejo 02 Kerjo , menurut Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu: lingkaran, segitiga, dan segi empat (Permendiknas No. 58 tahun 2009: 13). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bangun ruang yang perlu disampaikan kepada siswa TK Desa Karangrejo 02 Kerjo,Karanganyae adalah lingkaran, segitiga dan segi empat.

Langkah-langkah eksplorasi bentuk geometris dengan berbagai media pada siswa TK Desa  Karangrejo 02,Kerjo Karanganyar antara lain sebagai berikut: 1) Pembelajaran pembukaan meliputi: berbaris, ikrar, salam  2 do’a, serta hafalan nama-nama bangun ruang (lingkaran). , segitiga, segi empat).2) Kegiatan inti pembelajaran: menyampaikan materi bangun ruang dengan berbagai media pembelajaran, yaitu: a) media gambar mati/diam; Guru menggambar bentuk-bentuk geometris berupa lingkaran, segitiga, dan persegi panjang di papan tulis, kemudian memperkenalkan nama-nama masing-masing gambar kepada siswa. b) media grafis; Guru menggambar lingkaran, segitiga dan persegi panjang di papan tulis, dan menuliskan nama mereka di bawah setiap gambar.

 

Kemudian perkenalkan kembali kepada siswa tentang gambar-gambar bangun ruang tersebut. c) Model media; Guru menunjukkan benda-benda buatan dari bentuk geometris (lingkaran, segitiga dan segi empat), kemudian mengelompokkan benda-benda buatan tersebut ke dalam kelompok-kelompok bentuk geometris. d) media realitas; Guru menunjukkan benda nyata/nyata dalam bentuk geometri, seperti: bola lingkaran, penggaris segitiga dan buku persegi panjang. 3) Kegiatan penutup, meliputi: kegiatan membuat lembar hasil belajar siswa melalui pertanyaan formatif, dan doa penutup.(**

Oleh

Suparti, S.Pd AUD TK Desa Karangrejo 02 Kerjo,Karanganyar,Jawa Tengah

Rekomendasi