Langkah Cerita Gambar Pada TK 02 Anggrasmanis Jenawi Karanganyar

Penulis Admin
Kamis, 16 Nov 2023, 19:55 WIB

Radarpos.com.Karanganyar – Dunia anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan potensi yang ada pada anak. Bermain juga salah satu pendekatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar Taman Kanak- kanak yaitu bermain sambil belajar, belajar seraya bermain. Sudono (2018 : 1) bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberikan rangsangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Melalui pembelajaran di Taman Kanak-kanak diharapkan mampu mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak sesuai dengan kurikulum Taman Kanak-kanak tahun 2010 yaitu : 1). Nilai-nilai agama dan moral, 2). Fisik, 3). Kognitif, 4). Bahasa.

Salah satu aspek pengembangan kemampuan dasar anak yaitu: Bahasa. Kemampuan berbahasa sangatlah perlu di kembangkan karena dengan berbahasa anak dapat memahami kata dan kalimat serta memahami hubungan antara bahasa lisan dan tulisan pra- membaca awal. Pengembangan kemampuan bahasa ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa Indonesia.

Keterlibatan anak dalam kegiatan bercerita misalnya ketika guru bercerita di depan anak-anak, guru juga bisa memberikan pertanyaan kepada anak tentang isi cerita yang telah disampaikan dan harapannya anak mampu menjawab pertanyaan dari guru tentang isi cerita yang telah disampaikan. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat membantu dalam mengembangkan aspek bahasa pada anak. Pengembangan bahasa anak dapat tercapai apabila diberikan stimulasi yang bisa diupayakan melalui kegiatan, diantaranya melalui kegiatan bercerita menggunakan media gambar yang menarik bagi anak, sehingga anak merasa tertarik dalam pembelajaran bahasa.

Bahasa mempunyai beberapa pengertian. Menurut pandangan Hurlock (2018:16) bahasa adalah sarana komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain, sedangkan menurut Yusuf (2017: 118) mengatakan bahwa bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, di mana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian.

Salah satu komponen berbahasa adalah membaca. Mengajarkan membaca di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan selama dalam batas-batas aturan pengembangan pra- skolatik atau pra akademik serta mendasarkan diri pada prinsip dasar hakiki dari pendidikan Taman Kanak-kanak sebagai sebuah taman bermain.
Peranan guru sangat penting dalam pengembangan bahasa anak, untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak Taman Kanak-kanak, dapat diarahkan melalui komponen berbahasa yaitu: menyimak, membaca, menulis dan berbicara.

Guru perlu menciptakan suasana agar anak merasa terpenuhi kebutuhannya, artinya kebutuhan tentang kemampuan anak untuk berbicara mengeluarkan pendapat dan bersosialisasi dengan temannya terpenuhi, sehingga anak akan mengikuti kegiatan bercerita dengan penuh semangat. Hal ini membantu dalam mengembangkan aspek bahasa pada anak usia dini. Apabila anak memiliki semangat dalam kegiatan bercerita, maka hasil yang diperoleh anak diharapkan akan meningkat, terutama dalam aspek berbicara seiring dengan bertambahnya kosa kata anak.

Anak pada usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca dan bahkan berpuisi. Pemberian stimulus yang baik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak maka kemampuan bahasa anak akan berkembang secara optimal. Atas dasar itulah anak di TK 02 Anggrasmanis Jenawi,Karanganyar menerapkan media cerita gambar untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak. Cerita bergambar sebagai media grafis yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, memiliki pengertian praktis, yaitu dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar (Artanaa. 2020)

Langkah-langkah penggunaan media cerita gambar pada anak di TK 02 Anggrasmanis Jenawi,Karanganyar adalah sebagai berikut: 1.Guru membuat rencana pembelajaran dan penentuan media (media gambar diam); 2.Guru mempelajari bahan/materi yang akan disampaikan. Contoh: grafik, karikatur, peta, dll; 3.Guru menyiapkan segala peralatan atau media yang akan digunakan, sehingga pada saatnya tidak terburu-buru sehingga penyampaian dapat dilakukan dengan baik. Sebaiknya media gambar ditempatkan dibagian depan dan dapat dilihat dengan jelas oleh siswa yang duduk dibaris paling belakang. Selain itu juga dengan variasi yang menarik minat siswa; 4.Guru menjelaskan kepada siswa tujuan yang akan dicapai; 5.Menyiapkan siswa kemudian menjelaskan kepada siswa apa yang harus mereka lakukan pada saat pembelajaran; 6.Setelah persiapan selesai, baru memulai pembelajaran; 7.Guru menjelaskan setiap bagian-bagian dari media, sebagai contoh peta, dalam penggunaan media peta, guru menjelaskan setiap bagian-bagian peta seperti symbol, legenda, dll; 8.Setelah penyampaian materi selesai, guru bersama siswa secara bersama mengulas kembali materi yang telah dipelajari bersama kemudian menyimpulkan.

Dengan media cerita gambar anak, nampak sekali anak di TK 02 Anggrasmanis, Jenawi,Karanganyar mengikuti kegiatan dan memperhatikan apa yang dijelaskan guru. Secara tidak langsung media cerita gambar ini mampu menyampaikan pesan atau informasi secara visual sehingga merangsang kreativitas siswa dalam menafsirkan dan mengemukakan sendiri hal-hal yang terkandung di dalamnya. Hal ini membuktikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan media cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak di TK 02 Anggrasmanis, Jenawi, Karanganyar..(**)

Oleh

Sunarmi, S.Pd AUD TK 02 Anggrasmanis, Jenawi,Karanganyar,Jawa Tengah

Rekomendasi