Bupati Kendal Sebut Program ‘Sampah Jadi Emas’ Ubah Limbah Rumah Tangga Jadi Investasi Bernilai

Penulis Agus Imam S
Senin, 2 Jun 2025, 22:29 WIB

Radarpos.com .Kendal – Pemerintah Kabupaten Kendal tengah mendorong transformasi besar dalam pengelolaan sampah. Lewat program kolaboratif bersama Bank Sampah Induk (BSI) dan Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI), masyarakat kini bisa menukar sampah rumah tangga menjadi tabungan emas.

Langkah inovatif ini diperkenalkan bersamaan dengan pemberian simbolis tabungan emas kepada 50 juru sapu dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) oleh Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari. Senin (2/6/2025), setiap petugas menerima tabungan emas senilai Rp 50.000 sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka menjaga kebersihan kota.

Bupati Tika menegaskan, program ini lebih dari sekadar penghargaan. “Ini adalah upaya konkret untuk mengedukasi masyarakat bahwa sampah bisa bernilai ekonomi jika dikelola dengan benar. Sampah bisa menjadi emas, bukan sekadar limbah,” tegasnya.

Ketua BSI Kendal, Nunuk Sarah, menjelaskan bahwa berbagai jenis sampah seperti kardus, botol plastik, logam, kertas, hingga minyak jelantah dapat dikonversi menjadi tabungan emas atau sembako.

“Dengan sistem ini, warga bisa menukar sampah menjadi rupiah atau logam mulia. Bahkan, minigold mulai dari 0,0025 gram bisa didapatkan. Dulu nilainya Rp 50.000, sekarang karena harga emas naik, sudah mencapai Rp 88.000,” ujarnya.

Program ini juga mencakup pengolahan sampah organik menjadi kompos, eco enzym, hingga produk kreatif seperti lilin dan sabun.

Selain itu, BSI Kendal juga mengembangkan budi daya maggot sebagai metode pengolahan sampah dapur menjadi pakan ternak bernutrisi tinggi.

Tak hanya menekan volume sampah, inovasi ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang atas krisis kapasitas di TPA Darupono yang diproyeksikan penuh pada tahun 2026.

Pemkab Kendal bahkan menggandeng PT Semen Gresik dalam pengolahan sampah industri. Dengan edukasi, kolaborasi, dan insentif ekonomi, Pemkab Kendal berharap masyarakat semakin terdorong untuk memilah dan mengelola sampah dari rumah.

“Bagi warga Kendal, sampah kini bukan lagi musibah—melainkan peluang investasi masa depan,”kata Bupati Kendal Dyah Kartika.{**/AIS)

Rekomendasi