Strategi Guru Dalam Memahami Gaya Belajar Siswa

Penulis Admin
Jumat, 3 Nov 2023, 19:02 WIB

Radarpos.com.Karanganyar – Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika Siswa sudah bisa mengenal gaya belajar siswa yakni bagaimana siswa menyerap dan mengolah informasi, maka siswa akan dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Siswa sendiri. Setiap siswa memiliki keunikan dalam gaya belajar mereka.

Guru harus menyadari bahwa satu pendekatan pengajaran mungkin tidak efektif untuk semua siswa. Dengan demikian, pemahaman gaya belajar siswa menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan beragam ini. Berikutnya bahwa setiap siswa memiliki preferensi belajar yang berbeda. Siswa mungkin lebih nyaman belajar melalui pengamatan, pendengaran, atau pengalaman fisik. Guru perlu memahami perbedaan ini agar dapat memberikan pengalaman belajar yang sesuai. Untuk itu guru perlu memahami gaya belajar siswa dapat membantu guru merancang pembelajaran yang lebih relevan dan menarik. Dengan memilih metode pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, guru dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar mereka.

Ada tiga macam gaya belajar, yaitu : 1. Gaya Belajar Visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai alat untuk menyerap informasi. Orang-orang visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi sendiri. 2. Gaya Belajar Auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan telinga sebagai alat untuk menyerap informasi yang masuk. Orang-orang auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain 3. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik langsung atas apa yang sedang dipelajari. orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau praktik langsung.

Modalitas belajar dan ciri-cirinya lingkungan belajar memberi pengaruh besar pada keberhasilan belajarmu. Karena itu, ciptakanlah suasana belajar yang nyaman, sehat, dan santai. Lingkungan yang nyaman bersifat subjektif karena terkait dengan modalitas belajar. Jika Anda adalah seorang dengan modalitas VISUAL, pengingat-pengingat visual seperti poster, akuarium atau lukisan akan membuatmu memiliki sikap positif dalam belajar. Jika Anda memiliki modalitas AUDITORIAL, penggunaan musik untuk belajar atau suasana yang tenang tanpa suara merupakan syarat mutlak untuk membantu Anda lebih berkonsentrasi. Jika Anda memiliki modalitas KINESTETIK, biasanya senam ringan diperlukan sebelum belajar. Bahkan, sekadar melompat-lompat di ruang belajar dapat membantu siswa berkonsentrasi dalam belajar.

Strategi Belajar dengan Modalitas visual efektifnya yaitu: a. Belajar dengan gambar, diagram dan peta b. Membuat coretan, simbol, tanda-tanda penting c. Gunakan video, gambar-gambar berwarna. Sedangkan Strategi belajar dengan Modalitas Auditorial Strategi Belajar Efektifnya : a. Membaca dengan suara / cerita b. Menulis ulang yang dipelajari/ ringkasan c. Diskusi, berdebat, wawancara d. Mendengar melalui kaset, seminar, lokakarya. Strategi dengan Modalitas Kinestetik Strategi Belajar Efektifnya : a. Melakukan Praktek b. Mengamati demo / contoh konkret c. Drama, permainan, aktivitas lapangan d. Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, puzzle e. Menggunakan gerak dalam belajar.

Peran guru dalam pemilihan gaya belajar siswa diuraikan sebagai berikut: Pertama, melakukan pendekatan kepada siswa untuk mengetahui jenis gaya belajar yang disukainya. Peran guru dalam pemilihan gaya belajar siswa tersebut adalah dengan melakukan pendekatan yang intensif kepada semua atau hampir semua peserta didiknya untuk mengenal karakteristik dan gaya belajar mereka dengan begitu guru dapat mengembangkan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

Kedua, guru mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang dapat diterima seluruh siswa. Upaya guru dalam pemilihan gaya belajar siswa yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang beragam yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Jadi guru tidak terpaku pada satu metode pembelajaran saja. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (2015: 116) bahwa “Guru sebagai pendidik harus sanggup menentukan metode pembelajaran yang paling sesuai dengan gaya belajar masing-masing, serta bahan untuk seluruh kelas.” Melalui berbagai pendekatan kepada siswa untuk mengembangkan strategi pembelajaran serta menggunakan beragam metode pembelajaran maka guru akan lebih mudah dalam mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa. Selain mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa guru juga harus bisa menciptakan pembelajaran yang efektif.

Ketiga, menggunakan media pembelajaran yang bervariasi. Guru sebagai mediator adalah menjadi perantara dalam hubungan antar siswa. Untuk keperluan itu guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru dapat menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan belajar yang baik. Dalam hal ini, ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan yang positif dengan para siswa.

 

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun sumber belajar lainnya. Guru sebagai mediator harus terampil dalam mengajarkan siswa tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi 8 dengan baik. Selain itu guru sebagai mediator juga harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan itu merupakan alat untuk berkomunikasi agar lebih memudahkan dalam proses belajar mengajar. Seperti menggunakan media yang diantaranya grafik, bagan, poster, radio, video pembelajaran dan lain-lain.

Keempat, memotivasi siswa untuk mengembangkan dan memaksimalkan gaya belajarnya. Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif selain dengan berbagai macam metode dan strategi pembelajaran, melakukan pendekatan dengan siswa dengan memotivasi siswa. Dengan sering berkomunikasi dengan siswa maka siswa akan lebih giat belajar, dan pembelajaran akan semakin efektif. Guru sering menyelipkan guyonan di sela-sela pembelajaran agar siswa tidak terbebani oleh pelajaran, Setelah itu guru mengevaluasi pembelajaran. Dengan begitu pembelajaran dapat berjalan efektif.

Dengan demikian, maka memahami gaya belajar siswa juga merupakan langkah penting dalam mendukung inklusi dan keadilan pendidikan. Guru harus berusaha untuk menyediakan pengalaman belajar yang relevan bagi semua siswa, termasuk yang memiliki gaya belajar yang berbeda atau kebutuhan khusus. Di samping itu, ketika siswa diajarkan dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka, mereka cenderung lebih termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat mengurangi risiko ketidakberhasilan belajar dan meningkatkan minat siswa.(**)

Oleh

Suparno, S.Pd.SD Guru SD N 1 Sewurejo,Mojogedang,Karanganyar, Jawa Tengah

Rekomendasi