Radarpos.com, Solo – Stok darah di PMI Solo aman ada sekitar 2000an sesuai Data Base dan kemarin ada permintaan dari Klaten 200 kantong darah. Hal tersebut dikatakan Sumartono Hadinoto dihadapan puluhan awak media dirumah makan Adem Ayem II.
Dikatakan pula bahwa dirinya dipercaya kembali jadi CEO PMI Solo karena kegiatan yang cukup banyak, dikatakan untuk biaya sekantong darah yang sehat, bersih dan aman untuk dipakai pasien maupun pendonornya aman itu memerlukan beberapa biaya.
Sebelum adanya BPJS dan ingat betul Sumartono Biaya Rp180.000, dua tahun dievaluasi kemudian di evaluasi PMI se Propinsi bersama dengan Dinas Kesehatan Propinsi menentukan harga setelah dua tahun disesuaikan menjadi Rp 250.000, setelah waktu berjalan lahirlah BPJS dari Rp 250.000, menjadi Rp 360.000 dan itu harga sama seluruh Indonesia dari sabang sampai merauke.
Ini menjadi berkah bagi PMI Surakarta karena satu-satunya tidak mengunakan uang APBD dan satu-satunya tidak mengunakan bulan dana, karena kebutuhan PMI Solo sangat banyak yang diwujudkan dengan Griya PMI, Akademi AKBARA yang ada di Mojosongo, pelayanan Ambulan gratis.
“Selain itu saat ini setiap kantong darah harus di subsidi sebesar Rp.51.000 dengan kas yang ada,” terang Sumartono. Namun 1-2 tahun masih bisa mensubsidi. (R-01)