Pembelajaran Menggunakan Asosiasi Familiar Untuk Mempertinggi Penyimpanan Memori Suart Al Qoori’ah Melalui Metode Loci

Penulis Admin
Jumat, 30 Jun 2023, 06:13 WIB

Radarpos.com.Batang – Metode loci merupakan salah satu teknik tertua dari Mnemonic (Richmond, Cummings, Klapp, 2008). Mnemonic adalah suatu strategi yang digunakan untuk mengingat (Papalia, Old, Feldman, 2008). Mnemonic dapat didefinisikan sebagai suatu teknik yang menggunakan asosiasi familiar untuk mempertinggi penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi dalam memori. 3 bagian penting yang bekerjasama dalam definisi ini adalah pertama, menggunakan asosiasi familiar. Kedua, penyimpanan, atau coding dari informasi. Dan yang ketiga, mengingat informasi yang disimpan (Solso, Maclin dan Maclin, 2005).

Terdapat 5 macam metode mnemonic, yang pertama adalah Sistem Kata Bergantung (Peg Word System) metode ini menggunakan serangkaian kata yang berfungsi sebagai “gantungan” untuk “menggantungkan” item – item yang ingin dihapalkan.Cara yang digunakan adalah dengan membayangkan interaksi antara kata yang digunakan sebagai penggantung (peg word) dengan kata yang harus diingat. Metode yang kedua adalah Metode Kata Kunci (Key Word Method), metode ini berguna untuk mempelajari kosakata bahasa asing (Solso, Maclin dan Maclin, 2008).

Metode kata kunci membutuhkan informasi asing dan membuatnya lebih bermakna serta lebih mudah untuk diingat. (Bakken dan Simpson, 2011). Metode yang ketiga adalah Teknik – teknik Verbal, dalam teknik ini terdapat dua teknik yang dapat digunakan. Salah satu tekniknya adalah menggunakan Akronim (acronym) yaitu membentuk kata berdasarkan huruf – huruf pertama dalam sebuah frase atau kumpulan kata – kata. Teknik kedua dalam teknik verbal adalah Akrostik (Acrostic), dimana sebuah frase atau kalimat yang didalamnya huruf – huruf pertama diasosiasikan dengan kata – kata yang harus diingat (Solso, Maclin dan Maclin, 2008). Kalimat digunakan untuk membuat informasi lebih bermakna dan mudah untuk diingat. (Bakken dan Simpson, 2011).

Metode yang keempat adalah Mengingat Nama. Menurut Lorayne dan Lucas (1974; dalam Solso, Maclin dan Maclin, 2008), proses mempelajari sebuah nama yang dihubungkan dengan memori mengenai wajah. Metode terakhir dalam teknik mnemonic adalah Metode Loci (Method of Loci) dimana metode ini mengasosiasikan objek tertentu dengan tempat – tempat tertentu. Kita dapat menggunakan tempat – tempat dan lingkungan yang familiar serta menempatkan objek – objek tertentu di lokasi yang telah ditentukan dalam benak. Individu Vol. 9 No. 1 April 2016 PSIBERNETIKA 72 dapat dengan secara mental mengunjungi tempat atau lokasi yang telah ditentukan untuk dapat mengingat item yang diperlukan. Misalnya, jika kita diminta untuk membeli 5 jenis barang di toko, kita dapat menggunakan rumah kita sebagai tempat untuk menyimpan barang – barang yang perlu kita ingat.

Sehingga kita dapat mengingat barang – barang yang akan dibeli dengan cara mengasosiasikan roti dengan depan garasi, makanan kucing diasosiasikan dengan dalam garasi, tomat diasosiasikan dengan pintu dengan, pisang diasosiasikan dengan rak lemari pakaian dan susu diasosiasikan dengan wastafel didapur (Solso, Maclin dan Maclin, 2008).

Dalam metode loci kita menggunakan perumpamaan visual untuk mengasosiasikan item dari list yang baru dipelajari dengan lokasi fisik yang diketahui dengan baik. Untuk menggunakan teknik ini, kita harus sangat familiar dengan lingkungan yang ingin digunakan (Schwartz, 2014). Metode loci terdiri dari identifikasi dari tempat familiar yang tersusun, menciptakan gambaran dari item yang akan dipanggil kembali yang telah diasosiasikan dengan tempat serta pemanggilan kembali diartikan sebagai mengunjungi kembali suatu tempat, yang mana menyediakan suatu isyarat untuk item yang akan dipanggil kembali (Solso, Maclin dan Maclin, 2005). Metode ini dapat diterapkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Perkerti. Yang dilustrasikan pada surat Al qoori’ah berikut:

Bismillahirrahmaanirrahiim. Al qoori’ah. Mal qoori’ah. Wamaa adrooka mal qoori’ah. Yauma yakuunun naasu kalfaroosil mabtsuuts. Watakuunul jibaalu kal’ihnil manfuus. Fa ammaa man tsaqulat mawaazinuh. Fahuwa fii’iisyatir raadhiyah. Wa ammaa man khoffat mawaaziinuh. Fa ummuhuu haawiyah. Wa maa adrooka maa hiyah. Naa runhaa miyah.

Hari Kiamat, Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, Apakah hari Kiamat itu? dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.

Ilustrasi dalam surat ini dalam penyampainyan anak diperlihatkan pada kenyataan alam, peristiwa pada musim mulai penghujan di pagi hari, anai-anai (laron) keluar dari dalam tanah berterbangan dilangit yang akhirnya sayapnya tanggal dan berbaris ditanah. Serta gambar gunung berapi yang sedang meletus.[**]

oleh

Mahmudi,S.Pd I

Guru PAI Kec Bawang Kab Batang Jawa Tengah

Rekomendasi