“Pembelajaran Berdiferensiasi” Membangkitkan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Kelas X

Penulis Admin
Jumat, 8 Sep 2023, 05:17 WIB

Radarpos.com.Magelang – Prahara dkk. (2016) mengungkapkan bahwa pembelajaran ekonomi yakni pembelajaran yang sifatnya dinamis, begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pendidik menjelaskan bahwa kebutuhan, pilihan, kelangkaan, prioritas dan konsep lainnya saling berkaitan dengan konsep ekonomi yang banyak dijumpai dalam kegiatan ekonomi. Mata pelajaran ekonomi yang diajarkan dalam disiplin ilmu ekonomi, dimana siswa memperolehnya di pendidikan formal. Pendidik menambahkan bahwa setiap pembelajaran di sekolah termasuk pembelajaran ekonomi melewati suatu proses pembelajaran, proses ini biasanya menjadikan siswa sebagai input, pembelajaran sebagai komponen proses, dan hasil akhir (output) menghasilkan hasil belajar siswa.

Pendidik menjelaskan Ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Menurut Adam Smith, secara sistematis ilmu ekonomi mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Inilah yang banyak dikenal sebagai teori ekonomi klasik. Adam Smith dalam analisinya banyak menggunakan istilah- istilah normatif seperti: nilai (value), kekayaan (welfare), dan utilitas (utility) berdasarkan asumsi berlakunya hukum alami.

Pendidik menjelaskan pembelajaran ekonomi dengan model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Pendidik melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajarinya. Pendidik pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial.

Guru mengindikasikan bahwa ada lima interaksi yang dapat berlangsung dalam proses pembelajaran, yaitu : 1. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik, 2. Interaksi antara sesama peserta didik, 3. Interaksi peserta didik dengan nara sumber, 4. Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan, 5. Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial dan alam.

Pendidik mengungkapkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan materi, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Guru menjelaskan kelebihan pembelajaran diferensiasi melalui pembelajaran terpadu dan kooperatif, antara lain: a) Siswa memperoleh kesempatan berpikir kritis dan mengungkapkan pendapatnya. b) Menumbuhkan partisipasi aktif dan sikap demokratif c) Siswa lebih memahami dan mengembangkan sikap bertanggungjawab. d) Meningkatkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya. e) Membantu siswa mengembangkan pengertian atau pemahaman konsep secara lengkap. f) Membantu siswa mengembangkan kemampuan siswa menjadi pemikir yang mandiri.

Guru memiliki keahlian dalam mengembangkan model pembelajaran, keterampilan pemilihan model pembelajaran oleh seorang guru yang tepat dan sesuai proses pembelajaran, dan pemilihan model yang tepat berguna untuk meningkatkan intensitas partisipasi dalam proses pembelajaran secara efektif untuk siswa. Pendidik mengungkapkan pengembangan model pembelajaran tersebut yang tepat dan yang sesuai harus dapat diciptakan, terutama agar kondisi pembelajaran memperoleh presentase aktivitas yang lebih besar karena perasaan gembira dalam mengikuti proses pembelajaran oleh para siswanya.

Ngaisah (2023) konsep pembelajaran diferensiasi dalam kurikulum merdeka yaitu peserta didik diberi kemerdekaan untuk belajar sesuai dengan profil pelajar pancasila berbasis ,sesuai kebutuhan peserta didik. Pendidik melakukan pemilihan jenjang fondasi sesuai dengan konsep belejar bermain pada siswa SMA sehingga akan memberikan layanan pendidikan yang sesuai dan tepat untuk perkembangan anak sesuai tahapan usia,pola pikir dan stimulasi lingkungan belajar yang tepat. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha dalam menyesuaikan proses kegiatan di kelas untuk memenuhi kebutuhan anak belajar secara optimal melalui kesiapan peserta didik, minat, dan profil belajar yang menghasilkan produk hasil karya yang dapat menggali kemampuan atau keahlian anak yang belum diketeahui.

Guru memiliki fokus pada pembelajaran berdiferensiasi terhadap empat komponen yaitu: isi, proses, produk, dan lingkungan belajar. Guru mmampu mengimplementasikan kedalam kurikulum merdeka, padahal jika pembelajaran berdiferensiasi sebagai metode dan kurikulum merdeka sebagai bahan ajar menjadi kesatuan sistem yang cocok dan berkembang lebih optimal dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi yang memberi kebebasan anak untuk belajar tanpa ada paksaan dan tekanan.

Pendidik melalui pembelajaran diferensias, maka anak menjadi pusat pembelajaran dan pendidik menjadi fasilitator yang mampu memahami anak dalam kesiapan belajar, minat anak, dan gaya belajar anak yang berbeda-beda. Pendidik mengunakan cara, metode dan strategi yang menarik dalam pembelajaran diferensiasi yaitu melalui bermain sambil belajar. Kurikulum merdeka menjadi bahan ajar yang menarik untuk anak dalam merdeka belajar melalui bermain. Anak menjadi pusat pembelajaran dan diberi kebebasan berkreasi dalam pembelajaran.Pendidik mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi yang memberi kebebasan anak untuk belajar tanpa ada paksaan dan tekanan.

Kurikulum Merdeka adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum dikembangkan secara periodik disesuaikan dengan kebutuhan saat ini untuk mencapai tujuan pendidikan. dengan dilandasi pemikiran tantangan masa depan yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan, knowledge-based society, kompetensi masa depan dan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Pendidik berperan penting dalam memberikan pembelajaran yang bermakna pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA sejak dini terutama dalam pembelajaran berdiferensiasi era Kurikulum Merdeka yang berlaku saat ini. Peserta didik selalu diperhatikan kegiatan pembelajarannya dengan metode yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar ekonomi agar lebih terarah, efektif dan efisien. Pendidik dengan menggunakan dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi siswa kelas X IPA dalam pembelejaran ekonomi diharapkan motivasi dan hasil belajarnya dapat meningkat dengan baik. Peserta didik pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Salaman Kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah dapat meningkatkan kemampuan memahami pelajaran ekonomi secara lebih optimal.(**)

Oleh

Udiyarto,SE

Guru Ekonomi Kelas X SMA N 1 Salaman,Magelang

Rekomendasi