Pelatihan Reviewer Internal Guna Meningkatkan Kualitas Penelitian

Penulis Admin
Rabu, 21 Feb 2024, 05:24 WIB

Radarpos.com.Solo – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Slamet Riyadi / LPPM Unisri Surakarta Pelatihan Reviewer Internal.

Kegiatan yang digelar di Ruang Seminar Gedung H Lantai 5 Unisri (19/2/2024) itu dalam upaya peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian para dosen.

Menurut Ketua LPPM Unisri, Yannie Asrie Widanti, kegiatan itu bertujuan untuk memberi bekal kepada para reviewer internal agar dapat melakukan proses review proposal dan hasil penelitian/ pengabdian dosen dengan baik.

“Sesuai standar Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” kata Yannie dalam laporannya.

Rektor Mendorong Para Dosen Unisri Terus Mengembangkan Penelitian.

Dalam sambutannya, Rektor, Prof Dr Sutoyo, M.Pd mendorong dosen-dosen UNISRI untuk terus mengembangkan kapasitas diri dalam bidang penelitian dan pengabdian, dan terus produktif menghasilkan luaran-luaran publikasi pada jurnal-jurnal bereputasi.

Rektor juga menyampaikan pentingnya membentuk tim riset untuk mengembangkan tema-tema penelitian yang relevan dengan perkembangan jaman dan sesuai dengan situasi kondisi masyarakat saat ini.

poto Bersama Rektor dan Dosen Unisri Solo

Dalam pelatihan itu, LPPM Unisri menghadirkan Prof Enade Perdana Istyastono Ph.D sebagai narasumber. Dia adalah Reviewer Penelitian Universitas Sanata Dharma yang telah berpengalaman di bidang penelitian bersama DRTPM. Dia juga salah satu tim penyusun Panduan Penelitian dan Pengabdian tahun 2024 DRTPM.

Standar Kualitas Penelitian.

Dalam paparannya, Prof. Enade menyampaikan mengenai standar kualitas penelitian berbasis luaran dan bagaimana seharusnya LPPM mengembangkan Panduan Penelitian dan Pengabdian internal yang lengkap dengan matriks penilaian yang mempermudah kinerja reviewer.

“Kualitas penelitian/pengabdian dosen akan sangat berpengaruh pada kualitas luaran berupa publikasi artikel maupaun Hak Kekayaan Ilmiah (HKI). Penelitian yang berkualitas akan lebih mudah diterbitkan dalam Jurnal terakreditasi Sinta 1-2 ataupun Jurnal internasional bereputasi,” jelasnya.(**)

Rekomendasi