Meningkatkan Nilai-Nilai Moral dan Agama Melalui Metode Bercerita Di Tk 01 Anggrasmanis Jenawi

Penulis Admin
Minggu, 19 Nov 2023, 07:40 WIB

Radarpos.com.Karanganyar – Anak merupakan investasi masa depan yang berguna untuk penyiapan sumber daya manusia di masa yang akan datang. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan, pendidikan merupakan penunjang utama yang harus diberikan sejak dini. Salah satu pendidikan usia dini adalah TK berbasis Islam, karena pendidikan di Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan bekal kepribadian anak yang berguna untuk mempersiapkan anak memasuki jenjang selanjutnya.

Menurut (Yuliana 2003:32) nilai moral didefinisikan sebagai isi dari keseluruhan tatanan yang mengatur tindakan, perilaku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan ajaran nilai. Nilai-nilai moral tersebut juga berdampak pada kehidupan pribadi seseorang. Nilai-nilai moral tersebut menjadikan seseorang bersalah atau tidak bersalah karena ia bertanggung jawab. Dalam nilai kebebasan dan tanggung jawab merupakan syarat mutlak. Semua nilai seharusnya sudah diakui dan direalisasikan, namun tuntutan nilai-nilai moral tersebut dianggap lebih urgen dan dianggap hal yang serius. Mewujudkan nilai-nilai moral merupakan panggilan dari hati nurani seseorang. Salah satu ciri nilai moral adalah nilai moral membangkitkan suara hati nurani yang mencegahnya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai moral.

Pendidikan moral perlu diajarkan kepada anak sejak dini, karena usia dini merupakan masa yang sangat baik dan tepat untuk mengembangkan kecerdasan moral anak. Dari pendapat di atas, moral masih diartikan sebagai gagasan, nilai baik, ajaran, prinsip, atau norma. Namun lebih konkrit dari itu, akhlak juga sering diartikan dalam bentuk tingkah laku, tindakan, sikap atau watak yang dilandasi oleh ajaran nilai, prinsip atau norma. Untuk menciptakan dan mengarahkan seseorang agar lebih bermoral, diperlukan pendidikan moral, dengan pendidikan moral dimaksudkan agar manusia belajar menjadi manusia yang bermoral. Yang dimaksud dengan pendidikan moral adalah program pendidikan (sekolah dasar di luar sekolah) yang menyelenggarakan dan menyederhanakan sumber daya dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Pendidikan karakter berbasis nilai agama dapat juga disebut sebagai pendidikan karakter berbasis agama, yaitu pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai berbasis agama yang membentuk kepribadian, sikap, dan perilaku yang utama atau luhur dalam kehidupan. Dalam perspektif Islam, pendidikan karakter teoritis sebenarnya sudah ada sejak Islam diturunkan ke dunia, seiring dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak manusia. Ajaran Islam mengandung sistematika langka yang tidak hanya menekankan aspek iman, ibadah muamalah, tetapi juga moralitas.

Pendidikan agama mencakup dua hal penting, yaitu memperkuat rasa takwa kepada Allah dan mengembangkan rasa kemanusiaan terhadap sesama makhluk hidup. Menanamkan rasa taqwa kepada Allah sebagai dimensi kehidupan dimulai dari pelaksanaan kewajiban agama secara formal berupa ibadah seperti shalat 5 waktu dan membaca Alquran, sedangkan pelaksanaannya harus disertai dengan apresiasi yang mendalam dan tulus dari jantung. Hal ini akan bermakna sebagai ibadah yang dilakukan sebagai bentuk keimanan kepada Allah SWT.

Metode mendongeng merupakan salah satu pengalaman belajar bagi anak TK TK 01 Anggrasmanis ,Jenawi, Karanganyar dengan membawakan cerita kepada anak-anak secara langsung atau lisan. Cerita yang dibawakan guru merupakan cerita yang menarik dan mengundang perhatian anak (Moeslicatoen, 2004:157). Jika isi cerita berkaitan dengan dunia kehidupan anak TK, maka mereka dapat memahami isi cerita, mereka akan mendengarkan dengan penuh perhatian dan mudah menangkap isi cerita. Dunia kehidupan anak penuh dengan kegembiraan, kegiatan mendongeng harus memberikan perasaan senang, humor dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa penerapan metode bercerita dapat meningkatkan nilai moral dan agama pada anak. Guru berusaha untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita, menyenangkan dan bervariasi agar dapat membuat anak berminat dan antusia terhadap proses pembelajaran. Guru juga melakukan pendekatan secara emosional terhadap anak, agar anak tidak merasa minder, takut dan selalu siap mengeluarkan ide atau gagasannya terumata dalam metode bercerita. Materi yang diberikan kepada anak hendaklah sesuai dengan konteks kehidupan anak, gambar anak yang menarik, kata-kata sederhana, penyampaian yang jelas dan menarik sehingga akan merangsang anak untuk ikut menghayati dalam metode bercerita.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa metode bercerita di TK 01 Anggrasmanis, Jenawi, Karanganyar merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan perkembangan nilai moral dan agama pada anak usia dini. Hal ini dikarenakan metode bercerita merangsang anak untuk berpikir kreatif, perhatian anak terhadap proses pembelajaran semakin lama, anak mampu mengorganisasikan kemampuannya sendiri atau melatih rasa percaya diri pada anak, merangsang daya imajinasi anak.(**)

Oleh

Lilis Ambarwati, S.Pd AUD TK 01 Anggrasmanis, Jenawi, Karanganyar, JawaTengah.

Rekomendasi