Make a Match Giatkan Pembelajaran Kimia pada Materi Tata Nama Senyawa .

Penulis Admin
Senin, 4 Des 2023, 18:04 WIB

Radarpos.com.Karanganyar – Menurut Suparlan (2008) pembelajaran yang efektif dan inovatif merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang memungkinkan murid melakukan suatu kegiatan yang beragam untuk meningkatkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan menggunakan berbagai sumber belajar, alat bantu belajar. Dengan adanya pembelajaran yang inovatif diharapkan akan meningkatkan minat murid dalam belajar setelah adanya perubahan dalam proses pembelajaran menuju proses pembelajaran tatap muka kembali.

Pembelajaran kooperatif atau kelompok dipandang bisa menarik perhatian murid, dengan adanya saling interaksi antar teman, yang melibatakan seluruh murid akan lebih meningkatkan daya juang dalam belajar.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dilakukan di SMA Negeri Colomadu dalam pembelajaran kimia kelas X pada materi Tata Nama Senyawa adalah dengan menggunakan model Make a Match. Model ini dikenalkan oleh Lurna Curran dalam Lie (2002), bahwa kegiatan belajar untuk mencari pasangan dengan menggunakan kartu yang merupakan jawaban soal dalam batas waktu tertentu, murid yang dapat mencocokkan kartunya akan diberi point dan yang tidak berhasil mencocokkan kartunya akan diberi sangsi atau hukuman sesuai dengan yang telah disepakati bersama.

 

Dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) maka murid lebih aktif untuk mengembangkan kemampuan berpikir.disamping itu make a match juga memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat serta berinteraksi dengan murid lain, hal inilah yang menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi aktif dalam kelas.

Langkah pembelajaran dengan model make a match menurut Aqib Zainal (2013) sebagai berikut (1) Guru menyiapkam beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban). (2) Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. (3) Siswa mencari pasangan yang mempunyaikartu yang cocok dengan kartunya (kartu soalatau kartu jawaban).(4) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point.

 

(5) Setelah satu babak kartu dikocoklagi agar tiapsiswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya,demikian seterusnya. (6) Kesimpulan. Dari langkah –langkah pembelajaran make a match ini ketika diterapkan pada siswa di SMA Negeri Colomadu kelas X6 ternyata antusias untuk belajarnya begitu meningkat, itu berarti bisa dipastikan bahwa akan ada peningkatan hasil belajar pada materi yang diajarkan dengan metode pembelajaran make a match.

Materi tata nama senyawa sebagai pilihan dalam penerapan pembelajaran dengan model make a match ini.
Tata nama senyawa merupakan bagian dalam materi pelajaran Kimia kelas X. Pada materi ini terdapat beberapa sub materi dari tata nama senyawa kimia biner logam –non logam, tata nama senyawa biner non logam – non logam, tata nama senyawa poliatomik sederhana, tata nama senyawa kimia sederhana sesuai aturan IUPAC. Dengan penerapan model pembelajaran make a match membuat semua murid tergerak dan lebih mengena karena mereka mengingat akan pasangan yang didapatkan, dan kumpulan point yang didapatkan akan semakin membuat semangat belajarnya lebih giat lagi.

Dari paparan yang telah diungkapkan dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran make a match mampu untuk menumbuhkan minat belajar sehingga semakin giat dalam belajarnya. Hal ini mengakibatkan hasil proses pembelajaran menjadi lebih baik lagi, dan materi yang diajarkan lebih mengena juga lebih diingat oleh murid karena permainan yang telah dilakukan dalam mencari pasangan saat menentukan jawaban dari soal yang didapatkan.(**)

Oleh

Lukie Masayu Andayanie, S.Pd Guru Kimia SMAN Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah

Rekomendasi