Radarpos.com.Solo – Komisi II DPRD Kota Surakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) konser Dewa 19 bertajuk A Night At The Orchestra Chapter 4 di Edutorium UMS, targetnya ikut mengawal PAD Kota Surakarta Sabtu (27/5/2023) malam.
Sidak itu dilakukan untuk memastikan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) yang dihasilkan oleh Pemkot Surakarta sesuai yang ditetapkan.Sasaran kali ini Konser Dewa 19,Di Editorium UMS Surakarta, melihat secara langsung dilapangan keramaian pengunjung konser.
“Kami mengawal pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta, khususnya di sektor pajak hiburan yang tahun lalu tidak mencapai target,”kata Wakil Ketua Komisi II, Roro Indradi Sarwo Indah, S.H yang memimpin langsung sidak itu, didampingi Anggota Komisi II, Tri Hono Setyo Putro, A.Md, Abdul Ghofar Ismail, S.Si dan Wawanto, S.H.
Roro menyebut, PAD Kota Surakarta pada APBD tahun 2022 hanya terealisasi sebesar 87,48 persen. “PAD khususnya pajak hiburan tahun lalu hanya mencapai 65,35 persen. Itu sangat jauh dari target yang sudah dipasang,”sebut dia
Komisi II lanjut Roro akan terus mengawal PAD ini, utamanya di sektor pajak hiburan yang masih jauh dari target. “Kita cek di dalam ,tadi memang tidak seratus persen,”ungkapnya .Pada sidak itu Komisi II menemukan barcode masuk dan tempat registrasi ditangani lansung pihak Panitia, bukan seperti yang dilakukan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) pada pelaksanaan konser sebelumnya.
“Ada yang mengganjal di hati kami tentang barcode untuk masuk dan tempat registrasi mengapa tidak menggunakan yang ada di Bapenda seperti dulu, ini memakai bukan yang punya Bapenda tetapi dari pelaksana,”bebernya
Ia berharap event konser seperti ini dapat mempercepat meningkatkan PAD Kota Surakarta, utamanya di sektor pajak hiburan.Oleh karena itu kami akan terus mengawal agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan yang dapat mengurangi pajak yang seharusnya,”imbuhnya
Sementara itu, Kepala Bidang Pendataan Bapenda Kota Surakarta, FX Andy Sutrisno, menjelaskan, berbeda dengan pelaksanaan konser sebelumnya, sistem ticketing kali ini telah menggunakan porporasi digital.Dengan sistem itu potensi pajak terpantau secara digital, sebab tiket semua sudah menggunakan barcode porporasi.
Setiap pelaksanaan event, Bapenda selalu mengundang Panitia untuk berkoordinasi berapa jumlah dan kelas tiket yang akan dijual “Dari kelas tiket tersebut, kami berikan kode barcode porporasi per masing -masing kelas,”jelasnya
Kata dia, dengan sistem porporasi digital itu pemasukan pajak jauh lebih terbuka. “Barcode tiket yang kami berikan itu pada saat masuk nanti akan discan. Kalau bukan barcode yang kami keluarkan tidak akan terbaca. Jadi akan ketahuan mana tiket palsu,”jelasnya
Ditanya soal harga tiket, Konser Dewa 19 yang disponsori Pertamina itu dijual dengan harga bervariasi mulai Rp 450 ribu hingga Rp1,5 juta sesuai kelasnya.Panitia menyiapkan 5.500 tiket. Hingga siang sebelum konser berlangsung, tiket yang terjual sudah mencapai 2.300 tiket.
Namun, Andy belum dapat memastikan berapa total tiket yang terjual di konser malam itu.
“Tadi siang laporannya 2.300 tiket, berarti potensi pajak hiburannya sekitar Rp300 juta. Mungkin diantara Rp300 juta sampai Rp400 juta,”ungkapnya
Konser malam itu menghadirkan featuring tiga vokalis Dewa 19 yaitu, Ari Lasso, Virzha dan Ello.Konser ini makin lengkap dengan penampilan spesial Ardhito Pramono, Mulan Jameela dan Andien.Gebrakan wakil rakyat patut diteladani dilanjut.Tampak Foto Anggota DPRD Solo melakukan sidak konser Dewa 19.{pakdesri]