Radarpos.com.Kudus – Masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih melestarikan budaya tidak menyembelih sapi sampai sekarang. Begitu pula saat Idul Adha, warga Kudus memilih menyembelih kerbau sebagai pengganti sapi.
Humas Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus, Denny Nur Hakim mengatakan ada yang bertanya kenapa pihaknya tidak menyembelih sapi saat Idul Adha.
“Ada yang bertanya kenapa kita tidak menyembelih sapi. Kita di sini sebagai pengelola masjid peninggalan Sunan Kudus, otomatis kita tetap menjaga metode ataupun ajaran-ajaran Sunan Kudus sampai detik ini,” kata Denny .
Menurutnya ada kisah tersendiri terkait dengan budaya menyembelih kerbau, bukan sapi. Hal itu tidak terlepas dari strategi dakwah penyebaran Agama Islam di Jawa oleh Sunan Kudus.
Denny menjelaskan konon masyarakat Kudus pada zaman dulu adalah pemeluk agama Hindu. Atas dasar itu Sunan Kudus mendekatkan diri kepada masyarakat setempat dengan tidak menyembelih sapi yang dianggap suci. Sunan Kudus pun mengganti sapi dengan kerbau.
“Dahulu dalam strategi dakwah Sunan Kudus itu beliau lebih banyak melakukan pendekatan budaya, di mana sebagai contoh itu beliau tidak melakukan penyembelihan terhadap sapi,” terang Denny.
“Karena sapi bagi masyarakat Hindu itu adalah hewan dimuliakan. Jadi karena kita menganggap Sunan Kudus tidak menyembelih sapi adalah bagian strategi penyebaran agama Islam, sampai sini kita jaga,” sambungnya.
Denny menambahkan, penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada Jumat, 1 Juli 2023 atau setelah salat Idul Adha.
“Pelaksanaan kurban (menyembelih hewan kerbau) insyaallah pada 12 Zulhijah bertepatan 1 Juli 2023. Untuk kurban, saat ini belum bisa menyebutkan hewan-hewan tersebut karena belum ada yang masuk ke sini,” terangnya.
Rencananya daging kurban akan dibagikan kepada warga yang di daerahnya tidak ada penyembelihan hewan. Hingga kini belum diketahui berapa jumlah kerbau yang akan disembelih. Sebab, kerbau biasanya didatangkan ke kompleks Makam Sunan Kudus sehari sebelum disembelih.
“Tahun kemarin kerbau ada 18 ekor, delapan kerbau patungan, 10 ekor dari beberapa orang seperti Bupati, Kapolres, atas nama perusahaan. Kambing tahun kemarin ada 26 ekor,” urainya.
“Harapan kita semoga tahun ini lebih banyak, lebih bisa membagi ke beberapa daerah di luar kecamatan kota, di daerah yang tidak melaksanakan kegiatan kurban pada tahun ini,” pungkas Denny [R-01]