Diskusi Kelas Sangat Mendukung Pencapaian Dalam Proses Pembelajaran

Penulis Admin
Senin, 11 Des 2023, 05:09 WIB

Radarpos.com.Karanganyar – Dalam pembelajaran diskusi mempunyai arti suatu situasi di mana guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang lainnya saling bertukar pendapat secara lisan, saling berbagi Gagasan dan pendapat. Pertanyaan yang ditunjukkan untuk membangkitkan diskusi berada pada tingkat kognitif lebih tinggi Arends(1997).

Menurut Suryosubroto (1997:181),Bahwa diskusi oleh guru digunakan apabila hendak: (1) Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada( dimiliki) oleh siswa; (2) Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing; (3) Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai; (4) Membantu para siswa belajar berpikir teoritis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah; (5) Membantu para siswa Belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya( orang lain); (6) Membantu para siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang dilihat” baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah, dan (7) Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

Berdasarkan Pengertian tersebut pemanfaatan diskusi oleh guru mempunyai arti untuk memahami apa yang ada di dalam pemikiran siswa dan bagaimana memproses Gagasan dan informasi yang diajarkan melalui komunikasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung baik antar siswa maupun komunikasi guru dengan siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan sosial dimana Guru dapat membantu siswa menganalisis proses berpikir mereka.

Dalam hal peran guru dalam KBM dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam mengajar selama KBM: (1) Tahap 1 menyampaikan tujuan dan mengatur siswa, Menyampaikan pendahuluan, motivasi, menyampaikan tujuan dasar diskusi sebagai apresiasi; (2) Tahap 2 mengarahkan diskusi, Mengajukan pertanyaan awal/permasalahan; (3) Tahap 3 menyelenggarakan diskusi, membimbing/mengarahkan siswa dalam mengerjakan LKS secara mandiri (think), membimbing/ mengarahkan siswa dalam berpasangan (pair); membimbing/mengarahkan berbagi (share), menerapkan waktu tunggu, membimbing kegiatan siswa; (4) Tahap 4 mengakhiri diskusi; dan (5) Tahap 5 melakukan tanya jawab singkat tentang proses diskusi, Membantu siswa membuat rangkuman diskusi dengan tanya jawab.

Dukungan teoritis pembelajaran diskusi kelas berasal dari bidang ilmu bahasa komunikatif, dan pola pertukaran gagasan. Study ini meluas kepada setiap setting dimana khalayak umum berkumpul bersama. Untuk mempertimbangkan peran bahasa, Mari Kita Renungkan sejenak tentang banyak situasi sehari-hari dimana keberhasilan kita tergantung kebanyakan pada penggunaan bahasa dan komunikasi. Berikut paparan beberapa dukungan teoritis pembelajaran diskusi.

Salah satu aspek diskusi kelas adalah kemampuan untuk mengembangkan pertumbuhan kognitif. Aspek yang lain adalah kemampuan untuk menghubungkan dan menyatukan aspek kognitif dan aspek sosial pembelajaran. Sesungguhnya, sistem diskusi merupakan sentral untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Diskusi membantu menetapkan pola partisipasi dan secara konsekuen, memiliki dampak besar terhadap manajemen kelas Pembicaraan antara guru dan para siswanya menjadi banyak ikatan sosial sehingga kelas menjadi hidup bersama Arends,(1997) disadur Tjokrodihardjo (20003).

Diskusi memberikan kesempatan tidak hanya untuk menggunakan pikiran, Tetapi bila dikerjakan dengan tepat, membantu siswa membentuk suatu sikap positif terhadap cara berpikir.Perencanaan yang tepat bagi pelajaran diskusi akan meningkatkan kesempatan untuk terjadinya spontanitas dan fleksibilitas di dalam pelajaran. Memutuskan bahwa diskusi cocok untuk model pembelajaran tertentu merupakan langkah pertama dalam merencanakan sebuah diskusi.

Mempersiapkan pembelajaran dan memutuskan jenis diskusi yang digunakan serta strategi khusus yang digunakan merupakan langkah berikutnya. Serta Mempertimbangkan Siswa dalam merencanakan sebuah diskusi guru harus memperhatikan siswanya antara lain dalam hal pengetahuan awal siswa masing-masing. Selain memilih cara untuk mendorong partisipasi siswa yang heterogen juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Jadi metode diskusi yang dilaksanakan dalam kelas sangat mendukung dalam proses pembelajaran dalam pencapaian ranah kognitif.(**)

Oleh

Tugini ,S.Pd SD Guru SD N 01 Jeruksawit, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah

Rekomendasi